hujan pagi hari

26 5 0
                                    

Pagi ini aku awali dengan melihat hujan dari balik kaca jendela di kamar ku hujan merupakan salah satu favorit ku, aku melihat jam weker milikku sudah menunjukkan pukul 06.45.

  Aku baru saja pindah kejakarta sekitar dua hari yang lalu dan aku juga akan masuk ke salah satu sekolah di Jakarta, saat hujan mulai sedikit reda aku masuk ke kamar mandi untuk bersiap turun keruang makan.

Aku keluar dari kamar ku dan mulai turun ke ruang makan di sana aku sudah melihat bunda yang sedang menata makanan aku maju dan ikut membantu bunda, bunda melihat ke arah ku dan tersenyum.

  "Udah cantik aja anak bunda" aku hanya menanggapi dengan senyum tipis
"Ayah mana bun?" tanya ku karna sedari tadi belum melihat keberadaan sosok ayah ku, "ada kok di kamar paling bentar lagi turun" aku mengangguk dan memilih duduk di kursi makan.

Tak lama aku melihat ayah dan bang rey turun bersama dengan ayah yang kelihatan gagah karna seragam pilotnya,  "pagi ayah" sapa ku sambil tersenyum  "pagi juga sayangnya ayah" ayah mencium kenigku dan duduk tepat di hadapan ku.

"Abang gak di sapa nih?" aku melirik ke arah asal suara ya siapa lagi jika bukan abangku dengan wajah cemberutnya, aku tertawa kecil melihat kelakuan abangku itu
"Iya iya nih kinar sapa, pagi bang rey" sapa ku dengan semangat dan sedikit kekehan membuat ayah bunda dan bang rey tertawa.

Seperti inilah keadaan keluarga ku sangat hangat aku beruntung memiliki mereka yang suatu saat nanti pasti akan aku rindukan.

"Kinar gimana udah pilih mau masuk sekolah mana?" ayah berkata sambil menatap ku,  "kinar belum tau yah kinar takut aja kalau masuk sekolah baru dan harus beradaptasi sama lingkungan baru kinar belum siap takutnya nanti gak ada yang mau temenan sama kinar" aku membalas menatap wajah ayah.

  "Sayang kamu gak boleh pesimis harus percaya diri anak bunda cantik kok gak mungkin gak ada yang mau temenan sama kamu pasti ada percaya deh sama bunda"
Aku melihat ke arah bunda ku sosok wanita lembut yang sangat aku sayangi, mendengar itu aku tersenyum kepada bunda.

"Iya bener itu dek kamu tenang aja nanti abang temenin kamu buat masuk ke sekolah baru kamu" bang rey tersenyum padaku sambil mengelus kepala ku lembut, sosok abang yang membuat ku merasa aman dan nyaman berada di dekatnya.

  "Em gimana kamu satu sekolah aja sama kenzi?" kata ayah  "ah iya sayang bener kata ayah sekalian ada yang jagain" bunda mengangguk membenarkan perkataan ayah
"Iya abang jugak setuju kok"  aku berpikir sesaat kemudian mengangguk dan tersenyum.

  Skipp

Setelah selesai acara di meja makan sekarang disinilah aku berada di kamar ku di temani dengan boneka beruang besar pemberian bang rey satu tahun yang lalu, aku melihat ke arah jendela dan sedikit merenung.

  "Ya allah semoga besok menjadi hari yang menyenangkan agar aku bisa menyimpannya di dalam memoriku saat aku merindukannya".

CapungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang