10

187 9 0
                                    

Mencoba tak mengapa
Mengapa tak mencoba?
-Claudya

Setelah acara nikahan sekaligus pelepasan rindu mereka tiba disebuah rumah eh kurang tepat maksudnya sebuah kerajaan.

"Maaf rumah kita kecil?" Ucap Graciano yang terlalu merendah.

"Oh!" Ucap Claudya rumah sebesar ini dibilang kecil lalu apa kabar dengan rumah tungir.

"Selamat datang tuan nyonya!" Ucap seorang pelayan disitu dan banyak lagi yang membungkukkan badan tanda hormat disisi lain Claudya bergidik merinding ini pegawai rumah semua kek mo demo besar-besaran aja.

"Lo tidur sekamar sama gue!
Gada penolakan gue gak Pernah ditolak!" Ucap Graciano yang membawanya ke sebuah kamar eh lebih tepatnya disebut istana "cucu-cucu gue pun masih bisa tidur disini kali!" Ucap Claudya yang hanya bisa didengar oleh dirinya sendiri.

"Besok kita mulai bisa skolah dan jangan ada yang tahu kita udah married dan nanti kita disekolah kek orang biasa aja gak pernah kenal!" Ucap Graciano yang membuat Claudya heran dengan sikapnya yang berubah drastis seperti ini.

"Okey!" Ucap Claudya pasrah dan tak tahu apa yang akan dikatakannya.

Malam pun tiba biasanya setahu dan sesuai garis besar orang dewasa malam pertama itu menyenangkan namun hal ini jauh berbeda bagi pasangan muda Graciano&Claudya mereka menganggap ini hanya malam biasa dan bisa jadi juga karena belum ada timbul rasa cinta diantara mereka eh tapi udah tumbuh sih cuman gak merasa aja.

"Lo kenapa?" Tanya Graciano yang heran melihat Claudya menggigit kukunya.

"Eh... Gue ya gue gak papa kok!" Ucap Claudya yang bingung tentang tugasnya sebagai istri lebih tepatnya saat malam pertama.

"Udah gosak dipaksain!
Gue gak akan maksa lo!
Bahkan lo gak mau sekalipun gue gak keberatan gue selalu nunggu lo!" Ucap Graciano lalu kembali menutup matanya.

"Lo Gosah semobil sama gue!
Lo pasti tahu apa jadinya kan?
sekarang lo punya supir pribadi itu yang akan antar jemput lo!" Ucap Graciano lalu pergi diantar oleh supir pribadinya.

"Non udah siap?" Ucap supir barunya namanya mang Jono.

"Iya mang nanti aku gak usah dijemput nanti aku pulang sama temen!" Ucap Claudya sambil merapikan seragamnya.

"Tapi non nanti tuan besar marah!" Ucap Mang Jono yang takut sama Graciano
Emang tuh si Anoa dah Segede apa makanya dipanggil tuan besar.

"Gak papa mang nanti aku yang ngomong!" Ucap Claudya yang berusaha meyakinkan mang Jono.

"Iya non! Non hati-hati ya!" Ucap Mang Jono yang masih takut.

"Ya makasih mang!" Ucap Claudya lalu berjalan menelusuri lorong sekolah dan tak heran banyak yang memandangnya mulai dari pandangan kagum iri dan lainnya.

"Hei cantik apa kabar?" Sapa kiki dengan senyumannya.

"Baik!"Ucap Claudya yang memang tak menyimpan rasa takut sedikitpun Pada Kiki
Dan banyak yang memandang mereka heran ada yang bilang serasi namun ada pula yang heran bagaimana tuh si Kiki bisa suka sama si Claudya tapi eh gak salah juga sih banyak yang naksir
Yang jadi pertanyaannya apa yang bisa buat Claudya melelahkan hati preman skolah itu.

"Nanti kantin yuk gue yang bayarin!" Ajak Kiki.

"Gue gak bisa!" Ucap Claudya.

"Yodah gue gak maksa!" Ucap Kiki yang baru kali ini ditolak cewek
Eh bdw si Kiki kan Blum pernah jalan sama cewek.

"Baperan banget sih lo jadi orang! Gue gak akan nolak kali apalagi gratis!" Ucap Claudya yang memang udah konglomerat tapi masih aja ngarepin yang gratis.

"Gue tunggu cantik!" Ucap Kiki yang mengedipkan sebelah matanya dan itu yang membuat kaum hawa histeris rasanya Kiki tuh baru pernah senyum klo dekat sama Claudya.

Makasih ya kak udah mau mampir😊
Jangan lupa tinggalin jejak 🙂
Mohon maaf ceritanya gaje🙏

Musuhku SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang