13

154 8 0
                                    

Apa gue harus sakit dulu baru lo perhatian
-Graciano

Claudya sebenarnya gak tega bahkan ngeri lihat kejadian itu
Jadi dia terpaksa ngobatin luka si Ano sok-sok mau nyakitin diri sih jadinya kan si Claudya yang repot
Dia ambil p3k next dia temui lagi si Graciano.

"Mana luka lo?" Claudya sambil memegang tangan suaminya yang bego.

"Gue pikir lo gak bakal datang lagi!" Ucap Graciano yang memang senang karna si Claudya gak jadi pergi emang yang bilang si Claudya pergi kan gada
Dia tuh pergi ambil p3k.

"Lo diem ya!" Ucap Claudya dengan halus sambil mengobati luka Graciano dan saat itu juga siAno tuh kek di hipnotis antara kagum dan senang.

"Dy gue pengen Lo gini trus gue pengen Lo ada untuk gue selamanya!" Ucap Graciano lalu dia berdiri lalu mengecup singkat bibir Claudya.

"Apaan sih lo main cium cium?" Ucap Claudya langsung menepis tangan Graciano.

"Gak boleh ya?
Gue tuh suami lo gue berhak atas lo!" Pancing Graciano lalu dia pergi meninggalkan Claudya diam membisu ditempat itu juga.

"Apaan sih tuh orang pake acara ngambek segala aturannya kan gue yang ngambek kok malah kebalik yah!" Ucap Claudya lalu dia pergi keatas mau ngambil tas.

Dia lihat Graciano yang lagi lihat dia juga tapi gak berkutik sama sekali
Trus si Claudya pergi dari situ.

"Mang Jono ikutin Claudya kemana aja dia pergi!" Suruh Graciano pada mang Jono.

"Iya den!" Ucap mang Jono.

"Gila!" Teriak Graciano sambil menjambak rambutnya.

"Den saya kehilangan jejak non Claudya!" Ucap Mang Jono yang mendekati Graciano yang lagi duduk di sofa.

"Ckk!!! yodah mang Jono boleh pergi!" Ucap Graciano yang memang dia tak mungkin mau ngebentak supirnya sendiri.

"Baik den!" Ucap Mang Jono lalu pergi dari ruang tamu.

"Lo ngapain ke Rumah gue?" Tanya Dian yang heran melihat sahabatnya datang malam-malam kerumahnya.

"Gak boleh emang?"

"Ya gue sih fine-fine aja!
Lo ada masalah?" Ucap Dian yang memang dia tahu pasti bahwa sahabatnya tuh punya masalah.

"Gue gak tahu kenapa gue kok bingung gitu sama perasaan gue!
Gue pengen benci Ano tapi gue gak bisa, lagian gue juga gak bisa bahagiain dia!" Ucap Claudya sambil menahan air matanya.

"Dy saran sahabat lo yang cantik ini yang tak tertandingi siapapun kecuali lo sih mending lo usahain aja biar bisa suka sama sayang sama dia Intinya itu deh gue gak tahu banyak soalnya dedek kan belum pernah dilema cinta!" Ucap Dian sok tahu.

"Dy lo harus tahu gue sayang sama dia tapi gue gak tahu kenapa ego gue tuh kek Gak bisa bilang kenyataan!" Ucap Claudya.

"Intinya gini aja mending lo deketin dia trus lo harus bisa jadi istri idaman buat dia!" Ucap Dian sambil menepuk pundak Claudya.

"Yodah gue pulang dulu ya makasih untuk Sofanya!" Ucap Claudya sambil bergegas ingin pulang.

"Lo gak mau gitu makasih sama gue gue dah tampung curhatan lo segudang!" Ucap Dian yang beranggapan sahabatnya tuh tak tahu terimakasih.

"Lebay lo! Makasih Dian sayang!" Ucap Claudya lalu dia meninggalkan Dian disitu.

Skip si Claudya dah nyampe di rumah trus dia nyamperin si Ano di kamar.

"No lo gak papa?" Tanya Claudya sambil melirik kearah Graciano yang kelihatannya sedang pucat.

"Gue nggak papa kok!" Ucap Graciano yang menepis tangan Claudya.

"Lo sini aja dulu!" Ucap Claudya lalu dia pergi kebawah ngambil baskom kecil berisi air untuk ngompres.

"Gue minta maaf gue salah dan lo benar gue janji klo gua ada masalah gue gak akan kabur lagi!" Ucap Claudya sambil mengompres si Ano.

"Gue gak salah denger?"

"Nggak lo Ano!"

"Bagus deh lo sadar!"

"Hmmm!"

"Gue boleh tidur sambil meluk lo nggak?" Tanya Graciano pada Claudya.

"Serah Lo dah gue mah pasrah!" Ucap Claudya lalu mereka terbawa alam tidur masing-masing.

Makasih ya kak udah mau mampir😊
Jangan lupa tinggalin jejak 🙂
Mohon maaf ceritanya gaje🙏

Musuhku SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang