Gue yakin gue pasti bisa
-Claudya"Dya lo kenapa!" Tanya Dian pada Claudya.
Oh ya sebelumnya Claudya sama Dian sekalian Kiki juga sama teman yang lainnya mereka sekuliahan jadi tak heran jika mereka saling mengenal lagi."Gue bingung gue harus gimana dan lo kan udah berpengalaman dari gue!
Rasa malam pertama lo gimana sih?" Tanya Claudya penasaran, Si Dian tuh sekarang dah emak-emak suaminya abang gue kan parah."Itu privasi lah!" Ucap Dian sambil senyum-senyum.
"Chm kakak ipar Apaan lo!" Ucap Claudya.
"Oh gue tahu! habis Ini lo Gada kelas kan?" Tanya Dian.
"Ya trus?"
"Lo udah siap belum jadi istri sepenuhnya buat Graciano?"
"Gue usahain!"
"Nanti gue bakal Bantu lo!
Jadi siap kampus Skalian Gue nebeng sama lo!"Ucap Dian."Okey Okey...!" Ucap Claudya namun dalam hatinya dia berpikir bahwa sebenarnya dia belum siap tapi apalah daya sebagai istri harus bisa melayani suami.
"Eh lo mau kemana?" Tanya Kiki pada Claudya.
"Gue mau pulang!" Ucap Claudya yang berusaha menghindar dari Kiki karena belakangan ini Kiki udah semakin gila tuk ngejar dia dan sekarang dia pun semakin berantakan jauh berbeda dari sebelumnya.
"Gue antar ya!" Ucap Kiki.
"Gosah Ki gue balik sama Mbak Dian!" Ucap Claudya memang sih dia seumuran dengan Dian tapi dia pun masih punya rasa sopan santun.
"Yodah gue balek dulu!" Ucap Claudya lalu dia pergi ninggalin si Kiki.
"Lihat gue harus dapetin lo dia apapun caranya!" Ucap Kiki.
"Lo lama banget sih gue dah nunggu dari tadi!" Ucap Dian yang sudah lumayan lama menunggu Claudya.
"Iya mbak maaf tadi Kiki habis nyamperin gue!" Ucap Claudya dan disitu juga si Dian heran mungkin si Claudya kejedot tiang listrik kali.
"Lo kejedot tiang listrik ya?
Tumben lo sopan sama gue!" Ucap Dian."Iya mbak kejedot!" Ucap Claudya.
"Sekarang lo telpon si Ano bilang gini No gue udah siap buat jadi istri lo sepenuhnya!" Suruh Dian pada Claudya.
"Tapi mbak?" Ucap Claudya.
"Mau dibantu nggak?" Tanya Dian yang berusaha mengancam sedikit.
"Yah ya!" Ucap Claudya lalu dia mengambil phonenya menarik nafas dalam-dalam dan berusaha tegar.
"Halo No?" Ucap Claudya.
"Yah kenapa sayang?" Tanya Graciano dan saat itu Claudya diam karena dipanggil sayang walaupun udah lumayan sering namun tetap saja blush.
"Hmm gue udah siap jadi istri lo sepenuhnya!" Ucap Claudya yang berharap dia tak salah ngomong.
"Lo serius! Gue gak maksa kok!" Ucap Graciano yang bingung antara senang dan bahagia serta gembira eh semuanya itu sama-sama sejalan kan.
"Iya No gue srius gada yang maksa kok!" Ucap Claudya.
"Okey gue pasti cepat pulang dada sayang!" Ucap Graciano senang karena waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba.
"Mbak gimana nih?" Tanya Claudya pada Dian.
"Percaya sama mbak!
Sini!" Ucap Dian."Ini untuk apa mbak?" Tanya Claudya ketika Dian memberi baju yang lumayan terbuka.
"Kamu harus pake ini nanti malam!" Ucap Dian.
"Tapi mbak saya takut!" Ucap Claudya dan Klo soal Panggilan aku-kamu nya gak papa ganti ya kakak-kakak berhubung papan keyboard nya gaje Skalian yang ngetik.
"Percaya sama mbak!"
"Tapi mbak!"
"Yodah klo kamu gak mau mbak gak maksain kamu!"
"Iya deh mbak aku pake!"
"Selamat bermain Dya mbak pulang dulu Boy da nungguin mbak!" Ucap Dian Boy itu anaknya umurnya baru beranjak lima tahun.
Makasih ya kak udah mau mampir😊
Jangan lupa tinggalin jejak 🙂
Mohon maaf ceritanya gaje🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuhku Suamiku
Roman d'amourTidak selamanya orang yang dibenci tetap dibenci Terkadang orang yang kita benci sendirilah yang akan membuat kita nyaman sekaligus menjadi bagian penting dalam hidup kita Memang benih-benih benci pula yang akan menjadi benih-benih cinta tunggu saja...