Cerita dari Naruto Fandom, For Hinata Centric! Semi Canon, Warning Reverse Harem! Angst, Romance, Mystery, etc. Pertama kali publish di FFN. Summary : Kehidupan Hinata sebagai ninja berubah setelah bertemu iblis legendaris bernama Kuro Karasu. Pepe...
Keberadaannya yang asli masih tertidur jauh di dalam sana
(-)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kuro meletakkan tubuh Hinata hati-hati ke tempat tidur. Mata merahnya tidak pernah lepas dari sosok gadis berambut indigo.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Angin malam berhembus menerbangkan sebagian rambutnya. Wajah rupawannya semakin jelas terlihat dari sinar bulan purnama.
Kediaman Hyuuga pada malam hari terlihat seperti biasanya selalu tenang dan sunyi. Seperti itulah hari-hari yang dijalani oleh Kuro bersama Hinata. Dan Kuro cukup menikmatinya.
Terbebas dari keramaian dan tidak perlu mendengar obrolan manusia-manusia bodoh yang membuat telinganya sakit.
Dengan menggunakan jurus jiikukan no jutsu miliknya (jurus berpindah tempat -sama dengan milik Yondaime) Kuro membawa Hinata kedalam kamarnya hanya dalam tempo beberapa detik saja.
Cukup efektif dan tidak menguras cakra dan tenaga jika dibandingkan harus berlari atau berjalan beberapa kilometer hanya untuk membawa sang heiress yang tertidur lelap.
Selain itu, Kuro menggunakan jurusnya adalah karena dia tidak ingin ada orang desa yang melihat keberadaannya.
Meskipun hari itu Kuro terpaksa menampilkan sosoknya pada bocah pirang dan gurunya tersebut, Kuro tidak lagi ingin mengambil resiko.
Meskipun cepat atau lambat keberadaannya pasti akan diketahui oleh semua orang.
Mata merah miliknya melunak memandang wajah tidur Hyuuga. Entah sudah berapa lama mereka tinggal bersama, Kuro tidak begitu mengingatnya.
Untuk pertama kalinya iblis kejam dan pembunuh sepertinya menerima seorang manusia untuk menjadi muridnya.
Awalnya pria berpakaian serba gelap itu hanya merasa bosan menghadapi pekerjaan barunya sehingga berpikir gadis lemah itu akan cocok menjadi alat yang bisa menghiburnya.
