1

2.5K 64 3
                                    

Happy reading!!

♥️♥️♥️

Seorang gadis tengah terduduk manis di sebuah kursi taman bersama buku dan pena yang ia pegang. Sesekali ia menghela nafas lalu menuliskan beberapa kalimat di dalam buku nya. Ia menatap beberapa anak kecil yang tengah saling mengejar dan tertawa. Tawa itu nyaring sekali hingga membuat ia ikut tertawa dalam hati.

Nama gadis itu adalah Aingealag Myesha. Nama nya memiliki banyak arti dalam bahasa Gaelic artinya,Bidadari. Sedangkan dalam bahasa Skotlandia artinya seperti malaikat dan Myesha artinya Karunia kehidupan. Inge adalah nama panggilan nya. Inge merupakan gadis berusia enam belas tahun hidup nya harus menderita ketika ayah dan ibu nya meninggal dunia di saat ia berusia tiga tahun, yang paling membuat nya paling menderita adalah Ayah dan Ibu nya meninggal karena mereka mengakhiri hidup nya.

Kini Inge tinggal bersama Kakek nya yang sudah berusia lanjut. Untung saja, Inge adalah keturunan konglomerat. Ayah dan Ibu Inge memiliki perusahaan besar di Amerika. Hingga kehidupan Inge tercukupi untuk saat ini. Inge adalah gadis cantik nan manis, bahkan gadis itu memiliki lesung di kedua pipi nya, sekilas Inge lebih mirip dengan ibu nya.

Karna kekayaan Inge, dan warisan Inge yang cukup banyak. Inge bersekolah di sekolah ternama dan termahal kedua, yaitu SMA Garuda. Di sana lah Inge menuntut ilmu dan berjuang untuk masa depan nya. Walaupun tidak memiliki teman atau semacam nya, Inge tak mempermasalahkan itu. Ia hanya focus kepada masa depan nya.

Tetapi di balik kesempurnaan ekonomi Inge, ia punya satu kekurangan. Ia tidak bisa bicara atau tunawicara. Teman satu sekolah nya mengatakan bahwa Inge si bisu. Kakek nya sering menyuruh nya untuk operasi pita suara. Tapi Inge selalu menolak. Dia menerima apa yang menjadi kekurangan nya.

Dan ya, orang tua Inge mengakhiri hidup nya setelah tahu bahwa anak satu satu nya Aingealag Myesha tidak bisa bicara. Itu cukup membuat kedua orang tua Inge rapuh dan memilih untuk mengakhiri hidupnya.

Inge menghapus air mata nya. Ia tidak boleh bersedih akan kekurangan nya. Ia harus terus bersyukur dan tidak boleh menyerah. Inge bangkit berdiri dan pergi dari taman itu menuju rumah nya.

"Nona Inge. Anda di panggil ke kantor Tuan." Ucap seorang pelayan wanita saat Inge memasuki rumah nya yang mewah dan elegan.

Inge hanya menjawab nya dengan anggukan dan senyum nya. Tanpa pikir panjang, Inge langsung menuju kantor di mana di situ terdapat kakek nya. Pasti kakek nya butuh sesuatu.

"Inge. Kakek ingin membicarakan sesuatu kepada mu." Ucap Metias kepada cucu nya saat Inge masuk ke dalam ruangan nya.

Inge mengambil ponsel yang ada di saku dress rumah nya dan mengetik sesuatu di sana.

Apa kakek butuh sesuatu?

"Tidak Inge. Kakek bisa minta pada pelayan, jika kakek butuh sesuatu. Kakek ingin memberi tahu Inge bahwa, kamu kakek pindahkan sekolah nya ke SMA pertama terbagus di Jakarta." Ujar Metias menjelaskan. Inge terkejut mendengar penuturan sang kakek.

Inge kembali mengetik.

Tidak perlu,Kek. Aku sudah nyaman bersekolah di sekolah ku yang lama.

"Bukan kah kamu di bully di sana?" tanya Metias hati hati karna takut menyinggung Cucu kesayangan dan satu satu nya ini.

Inge terdiam, ia tidak lagi menjawab pertanyaan dari kakek nya.

Alinge (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang