7

535 31 0
                                    

Happy reading!!!

♥️♥️♥️

Alaska sedang menikmati soto tangkar nya bersama kedua teman nya. Siapa lagi kalau bukan Gibran dan Edwin. Mereka juga sedang asyik menikmati makanan mereka.

Alaska menghentikan aksi makan nya saat melihat kedatangan Inge bersama kedua teman nya. Seperti biasa tanpa Zanitha. Di hati kecil nya ia merasa sedih, setelah kejadian tadi pagi Inge sama sekali tidak mau mendengar kan Alaska. Dan ia juga sedih, Zanitha tidak berada diantara ketiga nya.

Ia melihat Kaila menghampiri meja nya. "Lo apain Zanitha tadi pagi?" Tanya Kaila sembari berkacak pinggang di depan Alaska.

Alaska menyeruput jus nya dan bangkit berdiri. "Kenapa gak Lo tanya aja sama Zanitha nya?"

"Lo liat tadi kan di kelas gak ada Zanitha. Dia cabut." Ujar Kaila.

"Kenapa gak Lo tanya sama Inge?"

"Denger ya Alaska, perempuan punya hati yang lembek. Sekali di sakitin dia rapuh, gue tau perasaan Zanitha. Dia sedih denger Lo ngomong gitu tadi pagi."

"Emang tadi pagi gue ngomong apa? Lo gak ada di sana."

"Bodoh. Satu sekolah tau Lo ngomong apa tadi pagi. Dan ya, jangan bawa-bawa Inge di dalam sandiwara Lo ya. Gue gak suka." Ujar Kaila lalu pergi meninggalkan Alaska menuju meja yang sudah di isi oleh Inge dan Indira.

Edwin menarik tangan Alaska untuk kembali duduk di sebelahnya. "Jujur,As. Gue juga gak suka Lo ngomong gitu ke Zanitha. Dan lebih parah nya Lo bawa-bawa Inge. Gue tau Lo gak suka dia." Ucap Edwin menjelaskan sembari memukul bahu Alaska pelan.

Alaska kembali melanjutkan aktivitas nya yaitu makan. Mata nya tak lepas dari Inge yang berada lumayan jauh dari posisi nya.

Ia mengakui kalau kata-kata nya memang terlalu menohok untuk gadis rapuh seperti Zanitha. Namun, perkataan dan perbuatan Zanitha juga tidak bisa di toleransi. Bagaimana bisa, Zanitha tidak mau berteman dengan Inge.

Yang Alaska inginkan adalah Inge di terima oleh Zanitha dan berteman baik. Hingga jika suatu saat Zanitha dan dirinya menjadi sepasang kekasih, Alaska bisa tetap menjaga janji nya pada Metias untuk terus menjaga Inge.

Namun takdir berkata lain, Zanitha sangat membenci kehadiran Inge. Yang membuat nya harus berbohong kalau ia tidak menyukai Zanitha dan menyukai Inge.

Mata elang nya menangkap Nathan yang baru saja masuk ke dalam kantin dan menghampiri Inge. Pasti untuk membully nya,Lagi. Tetapi mata nya tidak menemukan keberadaan Gea.

"Makan yang banyak, supaya gemuk." Alaska mendengar ucapan Nathan dari kejauhan. Itu pun terdengar samar-samar.

"Bisa gak, gak ganggu Inge satu hari aja?" Kini Indira yang bersuara. Ia berdiri dan menggebrak meja, mencoba untuk mengusir keberadaan Nathan yang sangat menggangu Inge.

"Kalau gak bisa kenapa? Inge terlalu asyik untuk engga di ganggu."

Alaska bangkit berdiri dengan kasar. Melempar mangkuk hingga pecah, menghampiri Nathan dan menarik kerah baju Nathan.

"Pergi dari sini atau Lo gue hajar." Ancam nya sembari menunjukan tinju yang siap melayang.

Nathan tersenyum sinis. "Kenapa? Kayak nya Lo suka beneran sama Inge." Sinis Nathan yang membuat Alaska melepas cengkraman pada kerah baju Nathan.

Alinge (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang