•
•
•
Sorry for typo!
•
•
•
jesa kini duduk di salah satu bangku dekat ruang aula, murid-murid sudah mulai membubarkan diri dan pulang ke rumah masing-masing. sudah sekitar sepuluh menit gadis itu duduk disana sambil sesekali melirik ke arah ponsel nya yang tidak memberikan notifikasi apapun.
"jes? pulang bareng gue aja sini," sontak jesa terbangun dari lamunannya ketika suara berat milik wooseok memanggilnya.
"eh gak deh, seok. gue bareng temen gue, bentar lagi dateng kok anaknya,"
"seriusan? mumpung rumah kita searah juga,"
jesa menggeleng pelan. "duluan aja lo, gue masih ada urusan juga soalnya,"
wooseok mengangguk pelan, tangan kekar milih wooseok terulur untuk mengusak kecil sudah jesa. "kalau ada apa apa lo telfon gue," dan hanya anggukan yang wooseok terima dari jesa.
setelahnya wooseok berlalu, dan kini jesa kembali sendiri. teman-temannya yang lain sudah pulang, sedangkan di halam sekolah anak osis sibuk membersihkan sampah sisa acara.
"jangan bilang boncel lupa sama janji nya sendiri?," gumamnya pelan. ia sudah mulai menggerutu dalam diam sambil terus mengetik kasar pada layar ponselnya.
"oi," jesa berbalik dan mendapati hwanwoong dengan gitar yang ia sandang.
"kemana aja sih lo? lumutan gue nunggu lo," protes jesa dengan wajah kesal dan terkesan menggemaskan bagi hwanwoong.
"gue daritadi disini, lo nya doang yang kagak sadar," ucap hwanwoong.
"mungkin karna lo kelampau boncel kali ya," timpal jesa yang menerima tatapan sengit dari hwanwoong.
"oh iya," ucap jesa yang mengalihkan atensi hwanwoong pada gitar nya.
"ada something apa yang lo maksud? lo ada masalah atau gimana?,"
hwanwoong menggeleng pelan, mata nya melirik ke arah lain dan juga memikirkan jawaban apa yang akan ia berikan pada jesa.
"gimana ya," ucapan hwanwoong tergantung, ia menggaruk tengkuknya canggung.
"gue juga bingung bet,"
"hah? bet? bet apaan woi?," jesa kini fokus pada hwanwoong yang memanggil nya bukan dengan nama.
"liberty, gue mau mempersingkat, yaudah gue jadiin bety," jesa mencebik pelan. ia mengira jika itu panggilan yang menurutnya cute. dan ternyata hanya zonk.
"gue cuma mau bilang makasih udah kerja sama dengan gue," ucap hwanwoong dengan satu tarikan nafas, tadinya ia ragu ingin mengatakannya atau tidak.
lengkungan kecil terlihat di wajah hwanwoong walau tidak begitu jelas, "gue senang bisa bagi pengalaman sama lo," sambungnya lagi, sedangkan jesa kini hanya diam menatap ke arah hwanwoong.

KAMU SEDANG MEMBACA
boboncel•yeo hwanwoong (oneus)
Fanfictiontentang hwanwoong yang sering dikatain boncel