(18)

711 89 25
                                    

"TIDAK!!" Jaehyun menahan kun untuk tidak lagi menembakan peluru nya.
Jongin sudah cukup dengan terluka dikakinya.

Suara tembakan itu adalah kun yang menembak jongin.
Namun ternyata tepat disaat kun menembak jongin, jongin pun melepaskan peluru nya ke arah wendy.

"AKHHH!!" Wendy berteriak sambil memegangi perutnya yang tertembak.

"SEUNGHWAN!!!" Jaehyun menghampiri wendy yang terkapar sambil memegangi perutnya yang berdarah.

"NOONA!!" Kun tak kalah emosi melihat wendy tertembak oleh manusia tidak beradab itu.
Kun dengan brutal memukuli jongin yang tidak berdaya.

"KAU!! KENAPA SEMUA ORANG YANG KU SAYANGI KAU BUNUH!! DASAR BRENGSEK!!" Kun membabi buta menghajar jongin hingga dia tak sadarkan diri.

"KUN CUKUP!! HENTIKAN!!" Teriak Jaehyun.

"Biarkan mereka membusuk disini!! Kita harus membawa dia ke rumah sakit!!" Jaehyun menggendong wendy yang sudah tidak sadarkan diri.

Jaehyun terlihat tenang, namun dalam hatinya dia sangat sangat panik.

Panik karena khawatir akan keadaan dua nyawa yang sedang dalam bahaya.

"Kumohon! Bertahanlah!" Sambil berjalan menuju mobil jaehyun mengecup kening wendy.

Wendy masih tak sadarkan diri hingga sampai dirumah sakit.

Kedua orang tua wendy dan jaehyun pun telah berada dirumah sakit setelah dihubungi oleh Kun.

Mommy son terus memegang erat tangan suami nya untuk bertahan agar kuat melihat keadaan wendy.

Jaehyun akhirnya keluar dari sebuah ruangan dengan baju nya berlumuran darah.

"Yak!! Kau baik baik sajaa?!" Appa jung menghampiri jaehyun.
"Kau berdarah nak!" Panik eomma jung.

"Maafkan aku, ini bukan darah dari tubuh ku. Tapi ini darah seunghwan" Balas jaehyun pelan.

"B-bagaimana keadaan nya? Bagaimana?!!" Mommy son mendekati jaehyun.

"Dia kehilangan banyak darah, sekarang dokter sedang berusaha menstabilkan tekanan darah nya dulu dan masalah janin nya... " Ucapan jaehyun tak selesai.

"Bagaimana?!" Tanya eomma jung dan mommy son bersamaan.

"Dia sudah pergi" Jaehyun berlutut dihadapan mereka.

"Maafkan aku!!" Jaehyun akhirnya menangis meminta maaf.

Pertama kali nya seorang jaehyun menangis dihadapan banyak orang.

"Sudahlah, ayo berdiri! Berdiri!" Appa Jung membantu jaehyun berdiri.

"Ini bukan salah mu! Bukan salahmu!" Appa jung menepuk pundak jaehyun.
"Jangan salahkan dirimu" Daddy son ikut menepak pundak jaehyun.

"Jika anak itu lebih baik pergi,relakan saja." Eomma jung menggenggam tangan anak nya.
"Sudahlah jae, kau harus kuat. Kau harus mendampingi wendy yang mungkin perasaan nya lebih terpuruk"Lanjut eomma jung

Disisi lain, Kun hanya terdiam duduk. Dia melamun.

Mommy son yang melihat nya menghampiri Kun dan mengelus lembut kepala kun layak nya seorang ibu pada anaknya.

"Jangan terlalu terpuruk, jangan terlalu bersedih" Ucap Mommy son.

"T-tapi jika aku tak menembak dia, Noona tidak akan tertembak hikss!" Kun menangis.

Mommy son memeluk kun dan membiarkan dia menangis dipelukan nya.

"Panggil aku Mommy, mulai detik ini aku adalah ibu mu" Ucap mommy son sambil mengelus punggung kun.

"Hiks..m-mom maafkan aku!" Kun mengeratkan pelukannya.
"Menangislah jika itu membuatmu merasa lebih baik" Ucap mommy son.

Setelah 2 jam lama nya, akhirnya dokter yang menangani wendy keluar dari ruangan. Mereka berhasil mengeluarkan peluru dari perut wendy.
Dokter itu mengatakan bahwa keadaan wendy saat ini sangat lemah. Meskipun nanti dia sadar, keadaan nya belum benar benar stabil.

Dokter akan terus memantau kondisi wendy terutama keadaan mental nya.
Karena wendy baru saja kehilangan bayi nya yang dimana itu adalah kehamilan pertama nya.

"Jika terjadi sesuatu segera panggil saya" Ucap sang dokter.
"Terima kasih dok" Balas jaehyun

Jaehyun akhirnya masuk menghampiri wendy yang belum sadarkan diri.

"Seunghwan-ahh" Jaehyun menggenggam tangan wendy.

"Maafkan aku" Jaehyun kembali menangis.

Wendy sebenarnya telah sadar, namun ia belum bisa membuka mata nya.

"Aku yang harusnya meminta maaf" Batin wendy.

Jaehyun masih menangis sambil sesekali menciumi tangan wendy.

Wendy berusaha sekuat tenaga untuk menggerakan jari nya.
Alhasil saat wendy bisa menggerakan jarinya jaehyun berhenti menangis dan menatap wajah wendy.

"Seunghwan-ahh? Kau sadar?" Jaehyun mengelus pipi wendy lembut.

Namun wendy masih belum membuka mata nya.

"Jika kau mendengarku, genggam tangan ku" Ucap jaehyun.

Karena mendengarnya wendy pun menggengam tangan jaehyun.

"Kau sadar sayang" Jaehyun tersenyum.

Setelah tau wendy sadar, jaehyun keluar dari ruangan wendy dan memberitahukan kabar baik ini kepada keluarga nya yang lain.

"Omo! Bagaimana keadaan nya jae?" Tanya eomma jung.

"Bagaimana keadaan dia?" Mommy son ikut bertanya.

"Dia telah sadar" Jawab jaehyun.

"Ohh syukurlah!!"

Semua orang yang ada disitu langsung merasa lega dan bahagia.
Termasuk kun yang langsung memeluk mommy son

"Aku akan memanggil dokter" Jaehyun berlari ke arah resepsionis untuk bertanya dimana ruangan dokter itu berada.

"Noonaaaaa" gumam Kun sambil mengintip dari pintu ruangan wendy.

"Terima kasih telah bertahan" lanjut kun dalam hati nya

TBC

HAH SETELAH HIBERNASI LUMAYAN LAMA AKHIRNYA UPDATE WKWWK

GIMANA KABAR KALIAN?
SEMOGA TETAP BAIK2 SAJA YA~

STAY SAFE YAA.
SEMOGA PANDEMI INI SEGERA BERAKHIR

MAAF KELAMAAN UPDATE NYA HUHU :(
ASLINYA OTAK GK BISA DI AJAK BERHALU UNTUK CERITA INI :(.

JAN LUPA YAA VOTE AND COMMENT NYA HEHE.
ITU BERHARGA BANGET BUAT AKU.

TERIMA KASIH ~

My Passion is You [The End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang