(19)

909 74 13
                                    

Dokter segera datang setelah jaehyun memanggilnya tadi.

Sebuah keajaiban wendy sadar dalam hitungan jam setelah tragedi.
Dokter mengatakan itu adalah bukti bahwa wendy merupakan seorang wanita tangguh.

Jaehyun sekeluarga sangat sangat berterima kasih kepada sang dokter karena telah berjuang untuk menyembuhkan wendy.

"Sekali lagi terima kasih" Jaehyun membungkukkan tubuhnya.

"Kudengar kalian akan menikah?" Tanya sang dokter.

Jaehyun mengangguk.
"Iya, semoga cepat terwujud"

"Semangat, jangan sampai kau membuat wanita sekuat dan setangguh wendy-ssi kecewa" Dokter itu menepuk pelan pundak jaehyun.
"Haha tentu saja dok" Jaehyun tersenyum malu malu.

"Kalau begitu saya pamit kembali ke ruangan saya" Ucap sang dokter.

Jaehyun mengangguk.

"Hyung" Panggil kun.
"Hm?" Jaehyun menengok.
"Bolehkah aku menengok wendy noona? " Tanya kun ragu.
"Tentu saja boleh, jaga dia. Aku akan pergi membeli makanan untuk eomma dan yang lainya" Jaehyun mengangguk.
"Baik hyung" Kun tersenyum.

"Noona~" Setelah masuk kun duduk disamping ranjang wendy dan menggenggam tangan nya.

"Cepat sembuh ya, aku merindukan dirimu yang absurd" Kun sedikit meneteskan air mata nya.

"Absurd bagaimana maksudmu kun hah?"  Batin wendy.

Keadaan wendy masih sama.
Kesadaran nya telah kembali namun masih sulit membuka mata.

Pintu terbuka.

Terlihat mommy son menatap ke arah kun dan wendy.

Kun terlihat akan beranjak namun mommy son mengisyaratkan dia agar tetap diam disana.

"Aku hanya ingin melihatnya sebentar" Ucap mommy son pelan.

Kun mengangguk.

Mommy son akhirnya keluar dan menangis tanpa suara di depan pintu.

"Kenapa?" Eomma jung mendekati Mommy son.

"Tidak apa-apa" Mommy son menggelengkan kepala nya sambil menyusut air matanya.

"Aku merasa sangat bahagia bahwa putriku mendapat pasangan seperti putra kalian" Mommy son menatap eomma jung dan appa jung bergantian.

"Kami juga merasa seperti itu, tidak perlu menangis" Eomma jung memeluk mommy son.

Daddy son dan appa son saling merangkul.

"Haha kita beruntung" Ucap appa jung setengah tertawa

Jaehyun yang baru saja datang sambil membawa beberapa box kotak makan terkejut melihat kedua ibu didepan nya menangis.

"Eomma? Ada apaa?!" Jaehyun sedikit panik menghampiri Eomma Jung.

Eomma jung menengok.
"Tidak ada apa apa, kami hanya sedikit terbawa suasana saja"

Jaehyun mengernyit.
"Suasana? Suasana apa?"

"Suasana haru yang terjadi antara kau, seunghwan dan kun" Daddy son menyambung.

Jaehyun menghela nafas nya lega. Dia pikir terjadi sesuatu pada kekasih nya didalam sana.

"Ayo makan dulu, tak apa. Biar seunghwan aku dan kun yang jaga" Ucap jaehyun.

"Kalian bisa makan dikantin rumah sakit. Disana juga appa dan daddy bisa membuat kopi." Sambung jaehyun.

"Terima kasih nak" Semua orang tua itu tersenyum.

Jaehyun balas mengukir senyuman.
"Sama sama".

Akhirnya para orang tua pun pergi makan dan jaehyun memisahkan box makanan untuk dirinya dan kun.

Jaehyun masuk ke ruangan wendy dan terlihat kun dengan serius menatap wendy.

"Kun, ayo makan. Sudah ku sediakan" Jaehyun menyimpan box makanan itu di meja.

"Tidak hyung, aku tidak lapar" Balas Kun.

"Makan dulu, kau akan sakit nanti" Jaehyun mendekati kun.

"Kalau kau mau menjaga seunghwan, setidaknya biarkan tubuh mu fit. Ini dirumah sakit. Jika tubuh mu tidak fit, bisa saja berbagai penyakit dari pasien disini masuk ke dalam tubuh mu" Ucap Jaehyun.

Kun hanya diam.

"Makan lah" Suara wendy terdengar pelan.

Rupanya wendy berhasil membuka matanya dan sepenuhnya telah sadar.

Kun dan jaehyun yang melihatnya langsung sumringah.

Kun memberikan tempatnya untuk jaehyun agar bisa memeluk dan menggenggam tangan wendy.

"Seunghwan-ahh!" Jaehyun memeluk wendy.

Seperti wendy pada biasanya.
Dia selalu tersenyum dalam keadaan apapun.

"Ahh aku bahagia" Gumam wendy.

"Heum? Bahagia?" Heran kun.

Jaehyun melepas pelukan nya.

"Maksud mu?" Tanya jaehyun.

Wendy menelan ludah nya pelan. Masih terlalu sulit untuk wendy berbicara dengan volume normal.

"Orang yang kusayangi ada disini semuanya" Wendy tersenyum.

Kun tersenyum.
Namun jaehyun tidak.

"Tapi.." Jaehyun ragu

Wendy tiba tiba mengelus perut nya.
"Tak apa jae, biarkan anak itu pergi dengan tenang."

"Son seunghwan.... "

Jaehyun tidak menyangka bahwa wendy akan menerima kenyataan ini dengan sangat cepat.

Jaehyun kembali menggenggam tangan wendy.

"Tak apa, nanti kita buat anak lagi ya" Ucap jaehyun.

"Uhuk!" Kun sedikit terbatuk.

Sedangkan wendy, wajahnya tiba tiba memerah.

"I..tu..itu" Wendy malu.

Jaehyun hanya tersenyum.

"Setelah kau pulih sepenuhnya, ayo kita langsung menikah" Ucap jaehyun yakin.

TBC

Update!
Thx udh selalu baca yaa gaes

Selamat Hari Raya Idul Adha!

Vote and Coment nya yaa hihi

Maaf jika asa typo :)

Thx you~

My Passion is You [The End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang