***
Seorang gadis dengan rambut terurai berjalan menghampiri sebuah makam yang terlihat kusam di penuhi rumput liar. Tangannya mengelus setiap ukiran kata yang tertera di batu nisan. Air matanya luruh ketika ia membaca tulisan yang tertera di sana.
Sahabat sekaligus kakak telah tiada untuk selamanya. Mulutnya melantunkan ayat ayat al fatihah serta doa untuk ketenangannya di sana.
" Kei awass...! " Teriak seorang lelaki yang tengah berlari ke arah keisya kecil.
Bruukk...
" Kak Ega ! " Teriak kei ketika melihat tubuh sahabatnya yang bermandikan darah.
Keisya kecil berlari menghampiri Ega yang tengah terbaring di tengah tengah aspal. Ia memangku kepala Ega di pahanya. Darah bercucuran dari kepala hidung serta telinganya. Luka lebam serta kaki yang patah membuat kondisi Ega benar benar menghawatirkan.
"Kak Ega ngak boleh ninggalin kei, kak Ega harus kuat ya! " Ucap keisya kecil yang terus menangis mengusap usap rambut Ega yang penuh darah.
"Kakak... Ti... Dak... Kua... T... Kei... Maaf... Kan ... Ka.. Kak... Ja... Ga.... Diri.. I... Kamu... Baik.. Ba.... Ik.... Yaa...., uhuk--" Ucap Ega yang di akhiri dengan darah yang keluar dari mulutnya.
"Kakak ngak boleh ngomong gitu kakak harus baik baik saja" Ucap keisya kecil sambil terisak pelan.
"Kei kak Ega kenapa? " Tanya mama, Maria, panik.
"Kak Ega ketabrak mobil ma, karena mau nyelametin kei hiks.. Hiks... " Jawab keisya.
" Ayo kita bawa Ega ke rumah sakit " Ucap maria seraya menyuruh seseorang mengangkat Ega ke mobil untuk di bawa ke rumah sakit.
"Ma kak Ega akan baik baik saja kan bun? " Tanya keisya dengan tatapan mata sendu.
Maria menghela napas sebelum menjawab pertanyaan putrinya. " Kak Ega pasti baik baik saja sayang " Jawab Maria menenangkan.
Sesampai di rumah sakit Ega segera di bawa ke ugd untuk di periksa oleh dokter. Hampir setengah jam dokter memeriksa Ega namun tak kunjung keluar.
Berbagai pikiran negatif mulai hinggap di kepala keisya serta keluarga lainnya.
Cklek
Pintu terbuka menampilkan sosok dokter yang sedari tadi ditunggu. Semua menghampiri dokter tersebut dengan raut wajah khawatir serta takut akan kehilangan.
" Bagaimana kondisi anak saya dok? " Tanya mama, fitri, dengan tatapan mata sendu.
Dokter menghela napas pelan sebelum menjawab pertanyaan fitri. "Maaf kami sudah berusaha semaksimal mungkin, namun Tuhan berkehendak lain " Jawab dokter dengan raut wajah sedih.
Tangisan pilu pecah ketika Ega di nyatakan meninggal pascakecelakaan itu. Semua orang berkabung duka.
Bayangan itu kembali muncul membuat keisya meneteskan air mata. Wajah Ega yang penuh luka membuat hati keisya terasa tertusuk beribu ribu jarum.
Sudah bertahun tahun lamanya. Namun, rasa sakit ketika kehilangan itu masih terasa. Senyum Ega masih tergambar jelas di pikirannya.
Kak Ega aku rindu...
Apakah kau baik baik saja di sana?
Aku harap begitu...
Semoga kau bahagia di sana serta di Terima di sisi Nya...
'Semua yang hidup di dunia akan kembali kepada penciptanya' - keisya Agatha.
***
JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN...
SORRY FOR TYPO🙏....
See u ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
KEISYA AGATHA √ [ On Going ]
Fiksi RemajaKEISYA AGATHA hanya ingin kehidupan di sekolah yang tenang seperti yang ia inginkan, tapi semua itu tidak akan terwujud dengan kedatangan seorang pria bernama elvano William jhonson. *** Semua berjalan sempurna bagi kei ketika ia pertama kali masuk...