***
Angin malam berhembus kencang membuat bulu kuduk meremang. Langit gelap tak ada bulan maupun bintang yang singgah menghiasi malam.Gumpalan awan hitam serta suara gemuruh petir siap menumpahkan beban berat yang di kandungnya. Kei dan maria masih betah berpelukan layaknya teletubbies tanpa mengetahui bahwa ada sepasang sorot mata yang menyaksikan kehangatan mereka dengan tatapan sendu serta tersirat penyesalan di matanya.
Sosok itu berdiri di antara pohon pohon menjulang tinggi dengan kepala di tutup kupluk hoodie serta kacamata hitam yang bertengger manis di atas hidungnya mampu semua orang pangling dengan penampilannya.
" Maafkan gue kei, ini semua demi lo, gue ngelakuin ini demi lo walaupun hati gue sakit melihat lo setiap hari menangis, gue janji akan segera membereskan wanita ular itu gue janji " Ucap seseorang itu yang tak lain tak bukan adalah elvano William.
Ia harus rela sembunyi sembunyi demi melihat gadis yang di cintainya. Namun saat ia melihatnya pasti kei sedang menangis dalam kesendiriannya. Sebenarnya ia tak tega melihat gadis yang begitu ia cintai menangis apalagi karena dirinya. Vano mulai meninggalkan tempat persembunyiannya setalah langit berhasil menumpahkan segala beban yang di tampungnya.
Butiran butiran bening tersebut jatuh teratur membasahi bumi. Vano mempercepat langkahnya, ia tak mau basah kuyup terkena air hujan. Dengan setengah badan yang basah Vano memasuki mobil lalu melajukan mobilnya ke club malam seperti biasanya.
Vano kembali dengan kebiasaannya yang dulu suka ke club malam merokok serta bermain wanita di belakang jeni. Sebrengsek brengseknya Vano ia tak berani jika harus memasukan juniornya ke dalam lubang surgawi milik wanita yang di kencaninya. Mungkin bunda Vano sudah geleng geleng kepala menanggapi sikap anaknya yang kelewatan nakal.
Vano menyesap rokoknya dengan penuh penghayatan di setiap sesapannya. Dengan rokok serta minum ia akan merasa lebih tenang. Vano sudah menghabiskan satu botol lebih wine. Rasanya ia sudah tak sadar dengan pengaruh minuman yang di minumnya.
" bos udah lah lo udah kebanyakan minum! " Cegah salah satu anak buah Vano yang menemani bosnya minum malam ini.
" Stt! Diamlah gue nggak suka di ganggu! " Tegas Vano sembari meletakan jari telunjuknya di mulut fikri anak buahnya.
" Baiklah terserah lo saja " Ucap fikri mulai pasrah dengan apa yang di katakan bosnya. Ia paham jika bosnya sedang kalut namun tidak begini caranya. Merepotkan orang saja.
" Hem " Vano hanya menjawabnya dengan deheman lalu kembali meneguk habis satu gelas wine di hadapannya. Kepalanya mulai pusing serta pandangannya buram. Apakah ia akan pingsan? Ah entahlah tapi rasanya tidak mungkin seorang Vano pingsan gara gara kebanyakan minum.
" Lo kenapa bos? " Tanya fikri yang melihat bosnya menggeleng gelengkan kepala.
" Anterin gue pulang! " Ucap Vano di angguki fikri.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEISYA AGATHA √ [ On Going ]
Fiksi RemajaKEISYA AGATHA hanya ingin kehidupan di sekolah yang tenang seperti yang ia inginkan, tapi semua itu tidak akan terwujud dengan kedatangan seorang pria bernama elvano William jhonson. *** Semua berjalan sempurna bagi kei ketika ia pertama kali masuk...