[06] : Step closer

636 171 64
                                    

Suara mesin motor yang mati membuat Diandra menyegerakan untuk turun dari motor milik Jevano.

Ya, setelah kejadian di toko itu. Jevano memutuskan untuk menunggu hujan reda dan menemani Diandra disana. Tak ada pembicaraan yang penting setelah ajakan Jevano pada Diandra. Gadis itu hanya diam, Jevano juga tak menuntut lebih karena tak ingin membuat suasana menjadi canggung.

Hingga akhirnya hujan pun mulai reda, dan saat itu jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Jevano pun menawarkan diri untuk mengantar Diandra pulang. Awalnya Diandra menolak, namun mengingat hari sudah malam dan Diandra tak ingin membuat orang tuanya khawatir, akhirnya Diandra menyetujui ajakan Jevano.

Dan disinilah mereka berdua. Berada di depan rumah Diandra.

Jevano melepaskan helmnya, sementara Diandra mulai melepaskan jaket yang tersampir pada pundaknya.

"Makasih kamu udah nganterin saya pulang, dan juga makasih buat jaketnya, " ucap Diandra.

Diandra memberikan jaket itu pada Jevano, namun pria ini tak menerimanya.

"Ngedate sama gue mau? " tanya Jevano.

Jevano menanyakan perihal yang sama seperti saat di pinggiran toko tadi. Diandra menatap Jevano kaget. Padahal dirinya sudah sebisa mungkin untuk tidak membahas hal itu lagi, Diandra bahkan menghindari situasi seperti ini saat di pinggiran toko tadi.

"Kenapa diem? " tanya Jevano masih menunggu respon Diandra.

"Hah? Apa? "

"Ngedate sama gue besok, mau nggak?" tanya Jevano lagi.

"K-kenapa kamu nanya gitu terus?!"

Diandra memalingkan wajahnya, tak berniat untuk bertatapan lebih lama dengan pria dihadapannya ini.

"Lo nggak jawab pertanyaan gue, ya gue nanya terus lah. Jadi gimana? Mau ngedate sama gue nggak? Lagian itung-itung balesan rasa terimakasih lo ke gue gitu, " ucap Jevano sembari tertawa pelan.

"Kamu tidak ikhlas nolongin saya? " tanya Diandra tak habis pikir dengan Jevano.

Diandra menatap Jevano yang tampak sedang berpikir. Gadis itu sedikit tersentak saat Jevano tiba-tiba menatapnya.

"Ya, menurut gue nggak masalah buat minta balesan dari perbuatan baik kan? "

Diandra mendengus mendengar perkataan Jevano, sementara pria itu kembali tertawa.

"Itu namanya kamu tidak ikhlas!" cetus Diandra.

"Jadi lo mau nggak ngedate sama gue? " tanya Jevano lagi tanpa menghiraukan Diandra.

Entah itu sudah pertanyaan yang ke berapa, Jevano bahkan tak terlalu memperdulikannya. Jevano akan terus bertanya jika gadis ini tak juga menjawabnya.

Jevano melirik Diandra yang tampak frustasi sekarang, lihatlah bagaimana gadis itu menekuk wajahnya. Meski begitu, Diandra terlihat lucu.

"Kamu ini! Yaudah, besok siang saya tunggu kamu di taman fakultas Desain, "ucap Diandra akhirnya mengiyakan ajakan Jevano.

Tampaknya gadis ini sudah terlalu jengah menghadapi Jevano yang keras kepala.

Jevano tersenyum menang saat Diandra mengiyakan ajakannya.

"Oke, nanti gue kabarin. Oh iya siniin handphone lo."

Jevano menadahkan tangannya dihadapan Diandra.

"Buat apa? "

"Siniin aja cepetan, udah malem ini, gak baik cowok sama cewek berduan gini, apa kata tetangga, " Jevano mengatakan hal random.

Diandra : 14 Days Chasing Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang