[11] : Unexpected arrival

533 139 47
                                    

Day 6

Hari ini, pagi-pagi buta Jevano telah berdiri di depan kediaman Diandra. Lelaki ini tampak menunggu sang pemilik rumah untuk keluar. Dengan senyum yang terus mengembang, Jevano menunggu Diandra dengan sabar.

Ia sudah mengabari Diandra bahwa dirinya datang untuk menjemput gadis itu, tentu saja Jevano mendapatkan omelan dari Diandra karena bertindak sesukanya. Tapi bukan Jevano namanya jika ia hanya menuruti apa yang Diandra katakan, Lelaki ini tentunya memiliki 1000 cara untuk membujuk Diandra menerima niat baiknya itu, dan tentu saja akhirnya berhasil, Diandra setuju dengan tawaran Jevano.

Suara gerbang yang terbuka membuat Jevano mengalihkan perhatiannya, senyuman pun muncul saat ia melihat sosok Diandra disana. Mata Jevano tak bisa lepas dari gadis itu, ahh wajar saja banyak yang menyukai Diandra. Gadis ini begitu cantik meskipun dengan polesan make-up tipis di wajahnya. Kulit putihnya menjadi point tambahan. Diandra hanya memakai pakaian sederhana, blouse putih dengan rok jeans di atas lutut. Gadis itu melengkapi penampilannya dengan blazer biru muda. Sederhana namun entah mengapa Diandra tampak sangat cantik di matanya sekarang. Sangat berbeda dengan Yasmin yang selalu memakai pakaian branded dengan style yang cukup berlebihan.

"Kenapa kamu melamun? "

Suara Diandra memasuki indra pendengaran Jevano hingga akhirnya lelaki ini tersadar dari lamunannya.

"Oh? Ah itu.. soalnya lo cantik banget, gue sempet terpesona, " ucap Jevano spontan.

Diandra terdiam, mencoba menutupi semburat merah di wajahnya. Ya, tentu saja Diandra senang karena ada yang memujinya. Semua gadis akan memiliki reaksi sepertinya bukan, itu hal wajar.

"Kamu ini selalu seperti ini ya? " tanya Diandra.

"Maksudnya? "

Jevano mengerutkan keningnya.

"Memuji setiap gadis, " ucap Diandra.

Jevano tersenyum kecil, kemudian mengusap lembut Puncak kepala Diandra.

"Nggak perlu cemburu, bagi gue cuma lo yang paling cantik, " ucap Jevano.

Keduanya bertatapan, saling memandang kedalam manik mata masing-masing. Hingga akhirnya Diandra memutus kontak matanya dengan Jevano.

"Yaudah ayo kita berangkat sekarang, nanti saya terlambat. "

Jevano tertawa kecil, kemudian mulai mengajak Diandra untuk masuk kedalam mobilnya. Ya, Jevano sengaja membawa mobil hari ini khusus untuk Diandra. Sebenarnya Jevano lebih suka memakai motornya untuk ke kampus, namun karena hari ini Diandra pergi bersamanya, maka Jevano membawa mobilnya. Jevano ingin menunjukkan sosok boyfriend material kepada Diandra.


Ahh, rencana yang sempurna bukan.



// 14 Days Chasing Love //



Mata kuliah siang yang Diandra dapat hari ini tidak berlangsung lama karena sang Dosen memiliki urusan yang tak bisa di tinggalkan, jadi kelas Diandra hanya membahas beberapa pokok materi kemudian mulai membubarkan diri dan lebih memilih untuk membahas tugas kolaborasi mereka dengan mahasiswa jurusan Desain Produk.

Diandra : 14 Days Chasing Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang