"Ajari aku apa pun"
Asal jangan tentang bagaimana aku harus tanpamuAnaya Putri Arora
~~❤~~
Pagi hari yang cerah dengan udara yang sejuk dan kicauan burung yang tentu saja mengusik pendengaran sang empu yang sedang bergelut dengan alam bawah sadarnya.
Sang empu sedang memimpikan seorang lelaki yang sangat tampan dengan pakaian serba hitam yang tentu saja menambah kesan misterius lelaki tersebut.
Lelaki itu memangkas jarak dengan sang empu dan semakin dekat hingga sang empu dapat merasakan deru nafas dari lelaki itu.
Ketika tangan lelaki itu menyentuh bibir sang empu ada perasaan aneh yang hinggap dihati nya dan juga jantung memompa dengan cepat seakan ingin melompat dari tempatnya.
Lelaki itu semakin mendekatkan bibirnya dengan bibir sang empu, hingga...
"Bangun Naya, ini sudah jam 06.30 kamu mau berangkat sekolah jam berapa memangnya?" Ucap Ara yaitu mama dari sang empu yang sedang terusik dengan suaranya karena telah menganggu mimpi indahnya.
"Mama sudah membangunkanmu sebanyak 4 kali dan sekarang yang ke-5, jika kamu tidak bangun sekarang juga..." ucap Ara yang menggantungkan kalimatnya serta memperhatikan anak semata wayangnya tersebut.
"Gerbang Sekolah akan ditutup dalam 25 menit dari sekarang!!!" Lanjutnya dengan suara yang lantang.
Dan benar saja sang empu langsung terkejut dan melempar selimutnya asal lalu berlari kearah kamar mandi.Ara langsung tertawa terbahak-bahak melihat tingkah putrinya, lalu menutup pintu dan berjalan kelantai bawah untuk menyiapkan sarapan.
☆~~~~~~~~~~☆
"Sial, gimana ceritanya gue bangun jam segini, ini pasti gara-gara maraton drakor semalem" runtuk Naya dengan wajah kesal lalu keluar dari kamar mandi dengan memakai seragamnya lalu menuju meja riasnya.Naya mengambil ikat rambut dan mengikat rambutnya menjadi kuncir kuda agar tak memakan waktu lama Naya hanya memakai lips balm dan bedak powder.
Naya mengambil tasnya lalu memakai kaos kaki serta mengikat tali sepatunya dengan asal. Toh yang dilihat kan seragam dan antributnya bukan sepatu dengan tali rumit begitu pikirnya.
Naya berlari keluar kamar "Mama kenapa membangunkan Naya jam segini, Naya kan juga harus mencari angkutan umum untuk kesekolahan." Teriak Naya dengan nafas tersengal-sengal karena berlari.
"Mama sudah bilang jangan memonton film sampai tengah malam jadi begini kan akhirnya" Ucap Ara menatap tajam ke arah Naya.
Yang ditatap pun hanya cengegesan lalu mencomot roti yang sudah diberi selai oleh Ara. Naya mendekati ibu nya lalu mencium pipi dan terakhir tangannya.
"Maafkan Naya ya Mama, Naya khilaf" ucap Naya dengan puppy eyes andalannya.
"Khilaf kok keterusan" cibir Ara dengan menjitak kening Naya. Yang dijitak pun hanya meringis dan mengusap keningnya.
"Bener kata novel yang gue baca kalau emak-emak emang ngak pernah peka sama anak muda jaman sekarang" batin Naya dalam hati sambil menatap ibunya.
"Apa lihat-lihat" sarkas Ara
"Sana berangkat kalau sampai telat ibu orang pertama yang akan tertawa bahagia" lanjut Ara tersenyum ala pepsodent.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Love Me, You Dare
Teen FictionRambut yang selalu acak-acakan, baju seragam yang tidak pernah dikancingkan bagian atasnya serta baju yang dikeluarkan menjadi nilai plus bagi siswi di sma pelita jakarta yang melihat nya seperti itu. Tetapi berbeda jauh saat dia menjadi Ceo muda di...