Part 7 : Bersalah

34 3 0
                                    

Mungkin selama ini aku egois
Tapi mengertilah aku hanya ingin hidup bahagia
Bersamamu tanpa ada panganggu ataupun penggoda

-Naya cinta Alvin-

~~❤~~


Naya mulai dilanda kebosanan rebahan, sejak tadi Naya hanya membalikan tubuhnya ke kanan lalu terlentang dan kembali lagi keposisi awal begitu seterusnya hingga Naya jengah.

Naya menatap langit-langit kamar Alvin, ingin rasa nya Naya menemani dimanapun Alvin berada agar Naya tidak dilanda rasa khawatir.

Naya tidak tahu kenapa pikiran nya menjadi kacau seperti ini, dari tadi Naya memikirkan apa yang dilakukan Alvin? dimana Alvin? Kenapa Alvin lama? Apakah Alvin lupa jika Naya masih dikamarnya?

Naya mulai menebak-nebak semua pemikiran konyol itu lalu memukul kepala nya untuk menghilangkan semua isi pikiran nya.

Naya melihat seisi kamar, sepi dan sunyi itu yang dirasakan nya, Naomi sudah Naya usir untuk menjaga diluar saja karena Naya ingin istirahat tetapi malah berakhir seperti ini.

Pintu terbuka, Naya buru-buru menutup mata nya, Naya yakin itu pasti Alvin.

Seseorang berjalan kearah Naya yang sedang tertidur, orang tersebut tahu bahwa kekasih nya ini sedang pura-pura tidur.

Naya binggung kenapa suara langkah kaki itu menghilang seakan tidak ada orang, Naya ingin membuka mata tapi takut jika itu bukan Alvin.

"Mau sampai kapan pura-pura tidur tuan putri?"bisik Alvin tepat ditelinga Naya,

Naya  yang tersentak langsung membuka mata nya dan betapa terkejutnya Naya saat wajahnya hanya beberapa inci dari wajah tampan Alvin, bahkan Naya bisa merasakan hembusan nafas Alvin menerpa wajah nya.

Naya memukul kepala Alvin lalu mendorong dada bidang Alvin agar menjauh, Alvin meringis karena pukulan yang Naya berikan dikepala nya.

"Maaf, Apa sakit?"tanya Naya meringis melihat Alvin mengusap kepala nya, Naya ingin duduk tetapi sulit karena kepala nya yang masih pusing, Alvin yang melihatnya segera membantu Naya untuk duduk.

"sakit banget"jawab Alvin mengusap-usap kepala nya dengan suara ringisan agar kelihatan benar-benar sakit.

Naya membawa kepala Alvin untuk menunduk karena tubuh Alvin yang tinggi walaupun sedang duduk membuat Naya kesusahan, Alvin menundukan kepala dan langsung diusap-usap oleh Naya.

Alvin menahan senyuman nya agar tidak keblabasan tertawa dan membuat semua usaha nya kacau.
"Kalau mau senyum, senyum aja jangan ditahan"ucap Naya yang mengerti bahwa dia sedang dipermainkan oleh kejailan Alvin.

Alvin yang mendegarnya menatap mata Naya lalu beberapa detik kemudian tawa nya pecah mengema keseluruh sudut kamar Alvin.

Naya yang melihat Alvin tertawa seperti itu takjub lalu segera mengubah ekspresi nya menjadi cemberut.
"Udah tertawa nya?"ucap Naya menatap tajam Alvin tetapi Alvin tetap tetawa.

Alvin berdehem lalu mengelus puncak kepala Naya.
"Udah, jangan menatap saya seperti itu nanti mata kamu keluar"ucap Alvin menutup mata Naya, Naya yang ditutup mata nya hanya pasrah, memang seperti ini Alvin tidak bisa digertak ataupun ditakutin,

You Love Me, You DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang