Part 9 : Curiga

24 3 2
                                    

Because You're My Everything

~Alnaya~
Alvin dan Naya


~~❤~~


Naya perlahan membuka mata nya, disamping nya ada Ara yang mengenggam tangan Naya dengan air mata yang terus mengalir.

Naya mengangkat tangan yang digenggam Ara lalu mengusap pipi Ara untuk menghapus air mata yang keluar dari mata Ara.
"Naya sudah sadar" Ujar Ara terkejut saat tangan Naya menghapus air mata nya.

Naya mengangguk lemah dan tersenyum kepada Ara,
"Apa ada yang sakit? Kepala nya? Tangan dan kaki? Atau bagian tubuh lain?" Tanya Ara beruntun membuat Naya terkekeh geli.

"Kenapa tertawa, Mama serius Naya"ucap Ara memelototi anak semata wayang nya itu.
"Gimana Naya ngak tertawa? Mama aja Nanya nya kayak Reporter gitu"ucap Naya cemberut menahan tawa.

Saat Ara akan membalas ucapan Naya, pintu kamar Naya terbuka dan menampilkan seorang Cowo yang selalu dipanggil dengan Angrybird oleh Naya.

"Mama keluar dulu ya, dari tadi Alvin diam terus, Mama jadi takut kalau Alvin kayak gitu, Naya tenangin Alvin dulu, Alvin khawatir lihat Naya belum sadar tadi"ujar Ara lalu mencium puncak kepala Naya lembut.

"Iya Ma" jawab Naya, Ara bangkit lalu menepuk pundak Alvin saat melewati nya, Alvin tersenyum tipis membalas perlakuan Ara agar Alvin bisa berbicara berdua dengan Naya

Alvin berjalan ke arah ranjang Naya, saat sampai disamping ranjang Naya, Alvin mengambil kursi dari meja rias Naya dan mendudukan bokong nya.

"Awww" ringis Naya saat sentilan mendarat dikening nya, siapa lagi kalau bukan perbuatan Alvin.

"Kenapa kamu yang selalu tersakiti? Kalau bisa melawan pukul pake tongkat sapu atau panci milik Mama, jangan biarin dia nyakitin kamu"ucap Alvin menatap tajam Naya agar Naya mengerti bahwa Alvin tidak bisa selalu ada disampingnya dan menjaga nya setiap saat.

"Naya ngak tega, lihat darah aja Naya udah jijik gimana mau pukul orang"bela Naya giliran menatap tajam Alvin, tetapi lebih menakutkan tatapan Alvin dibanding Naya, jadi Naya kembali menetralkan mata nya atau takut-takut akan dicolok Alvin nanti.

"Kamu yang mati atau dia yang mati?" Tanya Alvin mengusap kening Naya yang disentil nya tadi karena memerah akibat ulah nya.

Naya berpikir sejenak lalu menggelengkan kepalanya.
"Kalau bisa ngak ada yang mati"ucap polos Naya menatap Alvin sambil tersenyum.

"Saya yang akan bunuh dia"desis Alvin tepat ditelinga Naya membuat Naya meremang.

"Ngomong apa sih? Jangan bunuh orang Alvin, dia Ayah Naya, walaupun kelakuan nya seperti itu dia tetap Ayah Naya"ucap Naya lembut mengenggam tangan Alvin untuk menenangkan nya.

Naya tahu apa yang dikatakan Alvin tidak pernah main-main, mengingatkan Naya pada kejadian saat menunggu Alvin di parkiran mall untuk pulang bersama karena Naya habis berbelanja dengan teman-teman nya.

Naya melihat Alvin memukuli preman hingga babak belur karena ingin menjambret tas Naya, padahal Naya yang dijambret tidak marah hanya kesal saja, Alvin memukuli preman itu dengan beringas seakan telah mengambil hal berharga dari nya.

Saat itu banyak orang yang melihat nya tetapi tidak ada yang berniat untuk membantu ketika melihat keberingasan Alvin memukuli preman tersebut, hingga Akira dan teman-teman Alvin datang lalu melerai Alvin walaupun bisa dilihat oleh Naya begitu susah nya mereka memisahkan preman tersebut dari amukan Alvin.

Naya tidak tahu rahasia kelam Alvin yang melenyapkan banyak orang, mungkin jika Naya tahu Naya akan menjauhi Alvin karena takut, itulah yang membuat Alvin tidak pernah bercerita tentang masalalu nya,

You Love Me, You DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang