"Ka Hyunjin!"
Eh buset dia lagi.
Hyunjin segera mempercepat langkahnya untuk menghindari serangan makhluk gaib, dan matanya mulai mencari-cari keberadaan seseorang.
Setelah dia menemukan orang yang dia cari, dia menghampiri orang tersebut meninggalkan seseorang yang memanggilnya tadi, "eh neng Ryujin."
Ryujin memutar bola matanya malas, "Apa lagi ka? Apa lagi? Lo tuh maunya apa sih? bisa ga sih ga usah ganggu?"
"Nanya tuh satu satu Ryu." Hyunjin menggenggam tangan Ryujin.
Ryujin kaget dan mencoba untuk melepas genggaman tangan Hyunjin.
"Tunggu dulu Ryu, ni gue lagi ngindarin dakjal." Ucap Hyunjin.
"Dakjal? Siapa? Lo lagi ngindarin diri sendiri?" Tanya Ryujin.
"Elah, tuh Heejin tuh. Ngindarin diri sendiri palelu." Jawab Hyunjin.
Ryujin mendecak, "alasan lo."
"Gausa geer lu ah." Hyunjin menarik tangan Ryujin dan mengantar Ryujin ke kelasnya.
Ryujin masuk ke kelasnya, Hyunjin malah ikut-ikutan masuk. Ryujin duduk di bangkunya dan mengambil novelnya.
"Ngapain masuk sih lo?!" Tanya Ryujin kesal.
"Terserah gue." Ucap Hyunjin lalu duduk di bangku sebelah Ryujin.
"Eh gila! Bangku Chaeryoung tuh! Pergi lo ah." Ucap Ryujin sambil terus membaca novelnya.
Hyunjin mulai mengganggu dan menjahili Ryujin, karena menurutnya melihat Ryujin marah merupakan hal yang lucu.
"Baca apaan sih?" Hyunjin menghalangi Ryujin yang sedang membaca novelnya dan menarik-narik novelnya.
Ryujin mendecak.
Hyunjin menoel-noel pipi Ryujin, "guenya jan didiemin Ryu."
"Ka, pergi lo sono."
"Gamau gue."
Ryujin berdiri lalu berjalan menuju kantin untuk membeli minuman dingin agar emosinya meredam.
"RYUJIN! GUENYA MASA DITINGGAL." Teriak Hyunjin sambil menyusul Ryujin, tentu saja menarik perhatian banyak murid yang sedang berlalu lalang di sana.
Hyunjin mendekati Ryujin, mengsejajarkan langkahnya dengan Ryujin dan memainkan rambut pendek Ryujin.
Ryujin menepis tangan Hyunjin, "Ka Hyunjin, Hwang Hyunjin, dimohon untuk berhenti mengganggu saya."
"Gamau lah gue," Hyunjin meniup-niup telinga Ryujin.
"GELI KA!!!" Ryujin mempercepat langkahnya.
"KA HYUNJIN!!" Heejin datang menghalangi Hyunjin dengan wajahnya yang terlihat emosi.
Sedangkan Ryujin, dia berjalan meninggalkan Hyunjin karena ia memang tidak peduli.
"Apaan?" Tanya Hyunjin malas.
"Kaka pura-pura tuli apa gimana sih ka?! Aku tuh udah manggilin kaka dari tadi!" Ucap Heejin.
"Udah lu sono aja, lagi males gue." Ucap Hyunjin dengan santainya.
"Jahat ih kaka! Masa sama aku gitu sih?!" Ucap Heejin kesal.
Hyunjin berjalan pergi meninggalkan Heejin.
Cih, pasti karena Ryujin. Liat aja ya lo Ryu, gue ga bakal tinggal diem.
🐙
"Chaeryoung!" Panggil Ryujin yang tengah menghampiri Chaeryoung yang sedang duduk di salah satu bangku kantin.
Chaeryoung menoleh, "hm.. apaan?"
Ryujin duduk di sebelah Chaeryoung. "Ka Hyunjin ganggu banget deh, untung dicegat sama Heejin tadi, jadi aku bisa bebas." Ryujin menghembuskan nafasnya kasar.
"Suka palingan tuh dia," ucap Chaeryoung.
"Ga, ga, ga, ga mungkin. Cowo kalo suka sama cewe ya pasti dibaik-baikin lah cewenya." Ryujin menanggapi perkataan Chaeryoung yang menurutnya salah.
"Ya gatau ya." Ucap Chaeryoung yang sebenarnya menentang perkataan Ryujin.
"RYUJIN!" Seseorang memanggil Ryujin, dan Ryujin tau bahwa itu bukan Hyunjin.
Ryujin menoleh, "eh, ada apa Ka?" Oh, Jisung rupanya.
"Hyunjin di mana?" Tanya Jisung.
"Tau tuh." Jawab Ryujin.
"Oh, yaudah," ucap Jisung, "gue cari Hyunjin dulu ya." Jisung pergi meninggalkan dua cewe yang sedang berbincang itu.
Brugghh..
"EH RYUJIN SIALAN!!!"
To be continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck [HwangShin]
Fanfiction"Bantuin gue, lu harus pura-pura jadi pacar gue." "Kalo gue gamau gimana?" headsontheclouds, 2020