"HAH?!"
"Apaan lu hah hoh hah hoh?" Ucap Hyunjin menanggapi reaksi dari dua teman gilanya.
"Lu pacaran sama Ryujin?! Jangan bohong lu!" Ucap Jisung.
Melihat Felix dan Jisung yang sepertinya lupa atas ide yang diusulkan Felix tentang 'pura-pura pacaran' membuat Hyunjin lega, karena dia tidak ingin informasi tersebut tersebar, cukup dia dan Ryujin yang tau.
"Yakali gue bohong." Ucap Hyunjin.
"Dih, mau aja dia pacaran sama lu." Ucap Felix.
Hyunjin menggeplak kepala Felix, "ya mau lah, gue ganteng gini."
Felix dan Jisung pura-pura muntah, "pede lu tong sampah." Cetus Felix.
"Dahlah mau nyamperin pujaan hati." Ucap Hyunjin.
"Gue ikut, mau liat gue lu beneran apa boongan." Ucap Jisung.
Merekapun pergi ke kelasnya Ryujin di lantai satu.
"RYUJIN!" Ucap Hyunjin sambil memasuki kelas Ryujin.
Si empunya nama hanya memutar bola matanya malas, "apaan?"
"Masa sama pacar sendiri judes." Ucap Hyunjin.
Semua anak-anak yang ada di kelas itupun menatap Hyunjin dan Ryujin bergantian.
Wtf?! Paan sih ah jadi malu gue sialan! Ryujin ingin sekali menampol Hyunjin, tapi nanti dia malah kena masalah.
"Najis." Gumam Ryujin pelan.
Hyunjin menghampiri Ryujin lalu mengelus kepalanya.
Ryujin menepis tangan Hyunjin pelan.
"Ke kantin kuy." Ucap Hyunjin.
"Males ah gue," ucap Ryujin, "gue nitip aja ya, gue mau roti sama susu vanilla," Ryujin menyodorkan uangnya sambil tersenyum.
Baru saja Hyunjin membuka mulut karena ingin berbicara tapi Ryujin langsung melotot ke arah Hyunjin.
Hyunjin mendengus lalu mendecak, "iya-iya," ia mengambil uang Ryujin.
Hyunjin keluar dari kelasnya Ryujin, "kuylah," Hyunjin mengajak kedua teman barbarnya.
"Idih bucin lu." Ucap Felix menatap Hyunjin malas.
Gue juga gamau kali disuruh-suruh.
"Apasih yang ngga buat Ryujin." Ucap Hyunjin tersenyum.
Biasalah.
Gimik.
Mereka melesat ke kantin lalu membeli makanan untuk mereka dan untuk Ryujin.
Mereka kembali lagi ke kelas Ryujin.
Hyunjin masuk lalu menyodorkan roti, susu vanilla dan coklat(?).
"Lah apaan nih coklat?" Tanya Ryujin.
"Buat lu." Ucap Hyunjin tersenyum.
"Najis lo gimik." Bisik Ryujin.
"Biar romantis." Ucap Hyunjin.
Ryujin memutar bola matanya malas lalu mengambil makanan dan minumannya itu.
"Thanks, ka." Ucap Ryujin tersenyum paksa.
"Anything for you." Hyunjin memamerkan winknya.
Ingin sekali Ryujin menabok Hyunjin, tapi ia tahan.
Sabar, Ryu, sabar.
"Yaudah ah gue cabut dulu." Ucap Hyunjin. "Bye-bye." Hyunjin melambaikan tangannya pada Ryujin sambil tersenyum.
Ryujin hanya melambaikan tangannya tanpa melihat wajah Hyunjin.
"Ryujin!" Panggil Chaeryoung yang dari tadi penasaran terhdap hubungan Ryujin dan Hyunjin.
"Lo sama ka Hyunjin pacaran?" Tanya Chaeryoung.
Ryujin sebenernya malu dan males buat ngakuinnya tapi dia bales pertanyaan Chaeryoung dengan berdeham.
"Lo bilang lo gasuka sama ka Hyunjin, eh sekarang malah pacaran." Ucap Chaeryoung.
"Ya kan tiap orang bisa berubah." Ucap Ryujin.
"Idih lo tiap dideketin ka Hyunjin pasti marah-marah, gue bilang ka Yeji calon kaka ipar lo, lo bilang amit-amit," ucap Cheryoung menatap Ryujin dengan tatapan menginterogasi, "ada yang salah nih."
"S-salah darimana?" Ryujin gugup, takut-takut Chaeryoung tahu rahasianya.
"Lo selama ini suka ya sama ka Hyunjin, tapi gengsi ya." Chaeryoung menunjuk Ryujin.
Ryujin hanya mengangkat kedua bahunya.
"Lo utang cerita ya sama gue." Ucap Chaeryoung.
"Ga." Ucap Ryujin sambil membaca novelnya yang belum selesai-selesai dari zaman firaun.
"Idih, gengsian lo ah." Ucap Chaeyoung.
"Hmm ah, bacot lo."
To be continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck [HwangShin]
Fanfiction"Bantuin gue, lu harus pura-pura jadi pacar gue." "Kalo gue gamau gimana?" headsontheclouds, 2020