Part 15. Abang

237 26 3
                                    

"Pagi cantik." Hyunjin berdiri di depan Ryujin yang sedang berjalan menuju kelasnya secara tiba-tiba.

Ryujin terkejut, "apa sih? Ganggu aja lo, minggir! Gue mau lewat."

"Masih pagi-pagi udah judes aja, Ryu." Hyunjin menggandeng tangan Ryujin, Ryujin ingin menolak dan menepis tangan Hyunjin tapi sekarang mereka sedang ditatapi oleh banyak murid, tidak mungkin dia menolak gandengan Hyunjin di depan banyak orang.

Ryujin mendecak, ngapain sih dia harus gandeng tangan gue.

Ryujin berjalan ke kelasnya dengan cepat, membuat Hyunjin tertarik dan ikut berjalan cepat.

Ryujin melepas gandengan tangan Hyunjin, ia masuk ke kelasnya dan menaruh tasnya di bangkunya meninggalkan Hyunjin berdiri di depan kelasnya.

"Ryu!" Panggil Chaeryoung, "itu Ka Hyunjin masih nunggu di depan."

Ryujin menoleh dan melihat ke luar kelas, "terus?"

"Dih, jahat banget lo jadi pacar." Ucap Chaeryoung.

Ryujin mendengus, ia ingin sekali berteriak tentang hubungan 'palsu'nya dengan Hyunjin, tapi karena dia baik, dia mengurungkan niatnya dan menggantinya dengan membaca novelnya yang belum selesai-selesai juga dari zaman dinosaurus.

Hyunjin yang 'i don't know what to do, i don't know what to do without you' hanya pergi dan kembali ke kelasnya.

"Jin!" Jisung menepuk pundak Hyunjin secara tiba-tiba.

"ANJING!" Latah Hyunjin.

"Hyunjin!" Seorang guru menatap tajam pada Hyunjin, "ikut Ibu ke ruang BK."

"Anjing lu Hanjis." Gumam Hyunjin pada Jisung dengan emosi yang tersulut.

Jisung hanya tertawa terbahak-bahak dengan Felix yang ikut tertawa di sebelahnya.

🐙

"Nanti pulang sekolah jangan langsung pulang, ibu akan memanggil wali kamu untuk datang ke sini."

"Iya, Bu." Hyunjin hanya menunduk malas, dia ingin sekali melawan guru yang ada di hadapannya ini, tapi dia tidak mau terkena masalah lagi.

"Makannya, mulut tu di jaga." Ucap sang guru.

"Iya, Bu."

"Masa latah aja bisa sampe ngomong kasar.

"Iya, Bu."

"Udah, udah, kamu boleh kembali ke kelas sekarang."

"Iya, Bu." Hyunjin segera meninggalkan ruangan tersebut dan pergi ke kelasnya sendiri.

"Permisi." Ucap Hyunjin sambil mengetuk pintu kelasnya dengan ogah-ogahan.

"Hyunjin darimana saja kamu?" Tanya guru yang sedang menjelaskan pelajaran di depan kelas.

"Ruang BK, Pak." Ucap Hyunjin lalu duduk di bangkunya sendiri.

"Masalah apa lagi?" Ucap guru tersebut.

"Hyunjin tadi ngomong kasar depan guru, Pak." Celetuk Jisung yang dibalas tatapan tajam dari Hyunjin.

"Saya latah, Pak, gara-gara Jisung ngagetin saya." Ucap Hyunjin.

"Udah ga usah ngeles kamu," ucap sang guru, "kamu kerjain dulu halaman 100, yang lain udah pada beres."

"Iya, Pak." Hyunjin membuka bukunya dan mengerjakan tugas yang sudah diarahkan oleh gurunya tersebut.

🐙

"Ryujin!" Hyunjin berdiri di depan kelas Ryujin.

"Ayo pulang." Ucap Ryujin.

"Tunggu, tunggu," ucap Hyunjin, "tungguin gue bentar aja, bentar, gue belum boleh pulang."

Ryujin mendecak, "apa lagi?"

"Wali gue dipanggil ke sini jadi tunggu bentar ya." Ucap Hyunjin.

Ryujin mendecak.

"Please." Hyunjin memasang muka memelasnya.

"Najis, ga usah gitu mukanya," Ryujin menyentil dahi Hyunjin, "iya, iya, gue bakal tungguin."

Merekapun berjalan menuju ruang BK dan duduk di kursi yang ada di depan ruangan itu sambil menunggu wali Hyunjin keluar.

"Emang wali lo siapa? Bukan ortu lo?" Tanya Ryujin.

"Orang tua gue sibuk, jadi gue yakin pasti abang gue yang dateng." Ucap Hyunjin dengan muka yang sedikit muram.

"Loh kenapa lo? Muka lo tiba-tiba jadi ga bersinar terang kaya tadi." Ucap Ryujin.

"Gapapa." Jawab Hyunjin singkat.

Tak lama setelahnya, abangnya Hyunjin pun keluar.

"Udah ya, Bang, gue pulang duluan." Ucap Hyunjin menggandeng tangan Ryujin.

"Tunggu dulu!" Ucap Abangnya Hyunjin. "Itu siapa, Jin? Ga mau dikenalin dulu sama Abang?"

Hyunjin mendecak, "Ryujin ini Abang gue, Minhyun. Bang ini pacar gue, Ryujin. Udah kan? Udah dikenalin, sekarang gue pulang."

"Hyunjin!" Panggil Minhyun.

"Apa lagi sih?" Ucap Hyunjin malas.

"Jangan gini terus dong sama Abang." Ucap Minhyun.

"Abang kenapa sih? Masih belum sadar juga? Terus kenapa Abang harus ngomong kaya gitu depan orang lain? Kenapa ga ngomong gitu 4 mata aja? Abang takut? Ga berani?" Hyunjin mendecih, "Abang tuh pengecut tau ga?"

"HYUNJIN!" Spontan Minhyun menampar wajah Hyunjin akibat kata-kata Hyunjin yang tidak sopan.

Hyunjin tertawa renyah, "Abang tuh ga ada bedanya sama papa." Hyunjin menarik tangan Ryujin pergi dari tempat itu.

Mereka berhenti di parkiran, Ryujin tidak berani berkata apa-apa.

Hyunjin menangis.

Ryujin terkejut melihat Hyunjin menangis, ini pertama kalinya dia melihat Hyunjin yang biasanya ceria dan bersemangat menangis, dia mendekatkan tubuhnya pada Hyunjin dan memeluknya.

"Kalo ada masalah cerita aja, Ka." Ucap Ryujin.

"Iya, makasih ya Ryu, gue belum siap cerita." Ucap Hyunjin.

"Iya, gapapa, Ka."

To be continued.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stuck [HwangShin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang