Chapter Bonus

142 19 0
                                    

Warning! Chapter bonus berisi masa lalu beberapa tokoh. Hanya cerita pertama yang memakai sudut pandang orang ketiga

Selamat membaca...

***

Di tahun yang sama dengan kelahiran Putri Mahkota Kerajaan Legia, namun di bulan yang berbeda, seorang anak perempuan lahir. Ibu anak itu meninggal beberapa saat setelah melahirkan anaknya membuat sang suami menangis sejadi-jadinya. Dia berjanji akan menjaga putri kecilnya dan berusaha melakukan yang terbaik untuknya. Dia pun memberi nama anaknya Icyn Arael. Nama keluarga Arael sendiri diberikan untuk seluruh pendeta tingkat tinggi yang melayani Dewa Uriel.

~//~

Icyn tumbuh menjadi seorang anak kecil yang imut dan periang. Warna rambutnya sangat unik yaitu pirang dengan warna magenta di ujungnya. Warna manik matanya pun tidak kalah unik, hijau dengan sedikit warna emas yang bercampur di sana.

Saat umur Icyn mencapai 3 tahun, dia memberitahu ayahnya yang saat itu menjadi salah satu calon Uskup Agung berikutnya menggantikan Uskup Agung yang sekarang bahwa dia ingin menjadi seorang putri. Uskup Agung pun memikirkan cara bagaimana agar putrinya dapat menjadi seorang putri.

Beberapa saar berpikir ide gila muncul di kepalanya. Dia akan membunuh Raja dan Ratu juga membunuh Putri Snowrya Fawn de Legia agar putrinya bisa menjadi Putri Kerajaan ini. Lagipula, tidak ada yang akan melihat Putri Snowrya sebelum hari kedewasaannya kecuali Raja dan Ratu. Dia pun meminta putrinya agar tidak pernah keluar dari rumah dan tidak bertemu dengan siapapun agar dia bisa menjadi putri. Putri kecilnya itupun menganggaguk senang seraya tersenyum manis.

~//~

Di umur Icyn yang kelima, dia mendapat elemennya. Bahkan itu adalah elemen baru yang siapapun tidak ada yang memilikinya, hanya dia. Elemen itu adalah elemen es. Uskup Agung pun mengubah rencana awalnya. Dia akan memberitahu hal ini kepada Raja dan Ratu, mungkin saja mereka akan mengadopsi Icyn dan membuatnya menjadi putri. Tidak apa meski itu bukan Putri Mahkota yang penting Icyn akan mendapat kekuasaannya sendiri.

Sepertinya niat Uskup Agung mulai berubah perlahan-lahan. Niat yang awalnya ditujukan untuk kebahagian putrinya, kini berubah menjadi niat yang ada keserakahan dirinya sendiri di dalamnya, meski masih tersisa niat untuk kebahagian putri kecilnya walau sedikit.

Uskup Agung pun membawa Icyn menemui Raja dan Ratu setelah mengirim surat pertemuan.

"Aku benar-benar akan menjadi seornag putri setelah bertemu Raja dan Ratu bukan?" Pertanyaan itu terus saja Icyn lontarkan kepada ayahnya semenjak ayahnya memberitahu kepadanya bahwa dia akan menjadi putri sebentar lagi. Uskup Agung tersenyum menatap putrinya dan hanya menjawab 'benar', atau 'iya' sambil mengelus kepala putrinya.


~//~

Icyn dan Uskup Agung menemui Raja dan Ratu yang sedang duduk di singgasana mereka. Icyn menatap kagum Raja dan Ratu. Mereka pun menunduk memberi hormat.

"Langsung saja, apa hal penting yang ingin kau bicarakan itu?" Raja bertanya setelah memberi tanda agar Icyn dan Uskup Agung kembali berdiri menatap mereka.

"Yang Mulia, sebenarnya, putri saya menerima anugerah dari Dewa Uriel. Putri saya mendapat elemen es, elemen yang pertama kali ada, pada bulan 20 Maret tadi bertepatan dengan ulang tahunnya yang kelima." Uskup Agung berbicara senang dengan senyum yang tidak pernah padam sejak merencanakan hal ini.

The Real Princess [END][REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang