~ Pergi ~

64 11 1
                                    

Diam bukan berarti kalah
Kalah bukan berarti menyerah
Hanya saja dia menunggu waktunya untuk bangkit dan tersenyum bangga saat melangkah

*****

" kamu yakin...??? " tanya elisiya yang membuyarkan fokus zaki

Bagaimana tidak biasanya elisiya selalu berkata keras padanya

" bagaimana dengan mu...?" tanya Zaki balik

" bagaimana kalo aku jatuh cinta dengan seorang laki laki disana... Atau ngak mungkin sebaliknya...??? " tanya sya

" selipkan namaku dalam doamu... Hanya Allahlah satu satunya harapan... Karna hanya Allahlah yang maha mengetahui... Jika takdir sudah menentukan
sekuat apapun kamu mencintai laki laki itu kamu akan tetap menjadi teman syurgaku..."

Yahh rasanya elisiya ingin menjerit sekarang juga...
Dia ngak tau... Zaki sedang mengutarakan cintanya atau tidak... Tapi intinya elisiya sangat tersentuh dengan ucapan itu

" aku tidak mau jika aku berubah karna mu... Aku hanya ingin berubah rell karna Allah... Jadi jika suatu saat nanti aku belum bisa berubah itulah diriku..."

" jika kamu belum mengerti kamu ngak akan bisa berubah... Tapi jika kamu mengerti... Dengan cepat kamu akan menangisi masa lalumu... Aku tidak menyuruhmu berubah untukku... Aku hanya ingin kau mengerti... "

" mengerti...??? "

Yahh sya benar benar tidak menangkap kata kata Zaki... Menurutnya itu terlalu dewasa dan dia belum pernah mendapatkan kata kata itu

" belajarlah... " ucap Zaki terakhir dan langsung membalikan badannya untuk melangkah menjauh

Elisiya mengeluarkan nafasnya kasar

" huhh... Belajar... " elisiya tampak berfikir

Setelah berapa detik

" semangat sya... Semangat... " ucapnya agak melompat layaknya anak kecil
Dia tak menyadari Jika Zaki telah memperhatikannya

******

Hari hari sudah berlalu
Zaki sudah bersiap untuk pergi ke asrama tahun ini sampai menyelesaikan sekolah smanya

" beneran jadi keasrama" tanya Biya dengan raut sedih

" Biya mau ikut... " tanya hasan yang baru duduk di meja makan

" nanti siapa yang jagain umi... " alasannya

" bilang aja kalo takut ngak ketemu gibran " ucapnya santai serambi melahap makanan yang ada di depannya

" hildan bang... " kesal biya

"sama aja " santainya

" ya ngak samalah" belanya tak mau mengalah

Zaki tak mengubris ucapan adiknya

" kamu hafal berapa juz emangnya"
Tanya vita mulai mengema ditelinganya

" baru 2 juz mi... " ucapnya dengan senyuman kecil

" semoga abang pulang nanti hafalannya bertambah ya... " doa vita

" amin... " ucap seluruhnya

" berangkat kapan... Sekarang...?? " tanya hasan

" mas gimana sih... Kan udah janji... Kenapa masih tanya... " kesal vita

JALANKU 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang