CHAPTER 14

8.6K 457 27
                                    

Hello
Enjoy Reading√






Hyungki dan Jimin sampai di rumah sakit tempat Taeki dirawat. Jimin menenteng dua paperbag besar dengan logo sebuah brand pakaian ternama disana.

Ya, Jimin membelikan si kembar baju baru. Hitung-hitung, sebagai hadiah untuk Taeki supaya cepat sembuh.

"Hyungki ayo kita ke kamar Taeki" ajak Jimin sembari mengulurkan tangan nya, meminta Hyungki supaya menggandeng tangan nya.

"Jimin ahjusshi, apakah Taeki sudah boleh kembali ke rumah?" tanya Hyungki.

"Belum Hyungki, Taeki harus di rawat disini hingga benar-benar sembuh." jawab Jimin lalu menggiring Hyungki untuk masuk ke dalam elevator rumah sakit.

Jimin dan Hyungki berjalan beriringan menuju ruang rawat Taeki, namun dahi Jimin mengernyit ketika tak mendapati sepatu Jungkook di rak yang tersedia di depan ruang rawat Taeki, melainkan sepatu pria yang ukuran nya jauh lebih besar dari ukuran sepatu Jungkook.

Jimin menadahkan kepala nya untuk memeriksa papan nomor ruangan Taeki. Ia takut jika salah ruangan, namun kernyitan heran nya semakin tercetak jelas ketika mengetahui bahwa ini adalah betul-betul ruangan Taeki.

"Jimin ahjusshi, ini sepatu siapa?" heran Hyungki.

"Tak tau, lebih baik kita periksa saja kedalam. Arraseo" jawab Jimin lalu segera menaruh kedua paper bag di tangan nya, supaya bisa membuka pintu ruang rawat Taeki.

Setelah masuk ke dalam ruang rawat Taeki, Jimin seketika syok, di atas brankar Taeki, terdapat Taehyung dan Taeki yang sedang berpelukan erat sekali.

"Taehyung, apa yang kau lakukan disini?!" teriak Jimin yang sukses membuat Taehyung maupun Taeki terkejut.

"Kau sudah tak waras dengan menerobos ke sini ketika Jungkook tak ada?! Kau ingin mencelakai nya lagi?!!" teriak Jimin geram ketika melihat Taehyung sudah berdiri acara peluk nya.

"Tunggu Jim, dengarkan-"

"Apa lagi Tae?! Kau sudah mencelakai anak-anak mu sendiri. Dan sekarang kau masih berani menemui nya!" teriak Jimin memotong ucapan Taehyung. Yang mana berhasil membuat Taeki maupun Hyungki beringsut ketakutan.

"Jimin! Kumohon jangan berteriak di depan anak-anak ku. Lihat lah mereka ketakutan". Ucapan Taehyung berhasil membuat Jimin menolehkan kepala nya menghadap Hyungki yang sedari tadi berada di belakang nya.

Jimin mensejajarkan tinggi nya dengan tubuh Hyungki lalu segera mendekap nya kedalam pelukan nya.

"Maaf kan Ahjusshi yang sudah berteriak nee. Sekarang, Hyungki naik ke ranjang Taeki, Ahjusshi harus mengusir orang itu" ucap Jimin yang langsung di jawab anggukan oleh Hyungki.

"Jim, aku tak akan pergi. Aku sudah mendapat izin dari Jungkook." ucap Taehyung ketika mendengar ucapan Jimin pada Hyungki.

"Aku tak percaya" sergah Jimin lalu segera mendorong Taehyung menuju pintu.

"Jimin Ahjusshi, jangan usir Appa nya Taeki. Taeki ingin bersama Appa" sergah Taeki yang sukses membuat Jimin terkejut.

"Lancang sekali kau Kim. Berani-berani nya kau memberi tau mereka." geram Jimin, tangan nya terkepal kuat di sisi badan nya.

"Jimin Hyung!"

Belum Jimin menghajar habis wajah Taehyung, terdengar teriakan Jungkook yang baru saja masuk ke dalam ruang rawat Taeki dan menghentikan nya.

"Jungkook, apa kau yang mengizinkan Taehyung kemari?" tanya Jimin pada Jungkook.

"Ya, aku meminta nya untuk menjaga Taeki ketika aku ke supermarket" jawab Jungkook sembari menaruh kantung plastik yang ia bawa ke atas meja.

is this love? (under revision) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang