Annyeong!
Enjoy reading√Jungkook berlarian di koridor rumah sakit, ia ditelepon oleh bagian resepsionis rumah sakit jika Taeki dalam keadaan kritis.
Polisi juga telah menjelaskan kronologi kejadian yang menimpa Taeki.Air mata tak henti-henti nya meluncur deras dari kedua kelopak mata indah nya. Hati nya hancur sehancur-hancur nya ketika melihat Taeki berada dalam ruang ICU dengan berbagai macam selang menempel di tubuh nya.
Jungkook bahkan bisa melihat tubuh Taeki yang penuh dengan perban dan luka-luka.
Tangan nya terulur menyentuh kaca pembatas ruang ICU, seolah-olah Jungkook sedang menyentuh langsung kulit Taeki.
"Jungkook, maaf kan aku. Seandai nya aku langsung mengantar Taeki dan Hyungki pualng, seandai nya aku tak menuruti mereka untuk membeli es krim. Hukum aku saja kook" ucap Jimin lirih, nada nya tersirat penyesalan yang amat dalam.
Kondisi Jimin juga tak jauh beda, perban melapisi dahi nya, tangan dan wajah nya pun banyak di beri plester luka.
Namun, beda nya Jimin dalam keadaan sadar, bahkan ia masih bisa berjalan. Sedangkan Taeki, untuk bernapas pun butuh selang oksigen dan ia berada dalam ruangan khusus."T-tidak hyung. Ini bukan salah mu. Pihak kepolisian sudah menjelaskan segala nya padaku" jawab Jungkook, air mata masih mengalir deras tanpa ia niat kan untuk menghapus nya.
"D-dimana seseorang yang menabrak mobil mu hyung?" tanya Jungkook. Sedikit tersirat rasa emosi pada diri nya, namun ia tak ingin egois.
"Sedang bersama polisi" jawab Jimin lalu merengkuh tubuh ringkih Jungkook.
"lalu dimana hyung ki?" tanya Jungkook setelah menyadari tak mendapat kan kehadiran putra pertama nya di mana pun.
"Ia sedang bersama seorang perawat" jawab Jimin.
"Kau ingin menghampiri nya?" sambung Jimin peka dengan pertanyaan Jungkook.
"Bawa aku ke Hyungki" jawab Jungkook. Ia menghapus air mata nya, ia harus terlihat tegar di depan putra nya nanti.
Jimin membawa Jungkook ke sebuah ruang pemeriksaan. Hyungki tak mendapat banyak luka karena Jimin berhasil melindungi nya. Namun tidak dengan Taeki.
"Eomma!" teriak bocah lelaki berusia 5 tahun ketika melihat ibu nya datang.
"Halo sayang. Kau tak apa kan? Anak eomma pasti kuat" sapa Jungkook tersenyum pada anak nya, meskipun diri nya ingin menangis saja ketika melihat Hyungki penuh luka.
Ia memang tak merasakan sakit di fisik nya, namun ia mersakan berkali-kali lebih menyakitkan di dalam hati nya."Hyungki tak apa. Jimin ahjusshi melindungi hyungki. Tapi Taeki" jawab Hyungki sendu, kepala nya menunduk, siap untuk menangis.
Isakan kecil lolos dari bibir mungil nya, ikatan batin antar saudara kembar memang lah kuat. Jadi Hyungki seolah-olah dapat merasakan juga sakit yang di rasa kan adik kembar nya."Hey, uljima. Putra-putra eomma sangat hebat. Tenang lah Hyungki, Taeki pasti sembuh" ucap Jungkook menenangkan, meskipun di dalam hati nya ia juga menahan rasa yang amat sakit. Tangan nya terulur memeluk tubuh kecil Hyungki. Jungkook harus berhati-hati karena takut tangan nya akan tak sengaja menyentuh luka Hyungki.
"Permisi, apakah anda wali dari Jeon Taeki. Maaf, saya butuh tanda tangan anda segera untuk mengizinkan tindakan operasi" ucap seorang perawat yang tergesa-gesa menghampiri Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
is this love? (under revision)
FanfictionJeon Jungkook seorang orang tua tunggal karena perceraian nya dengan mantan suami nya, Kim Taehyung. warning : •homophobic go away!