is this love? (under revision)

CHAPTER 15

annyeong
Enjoy reading√

Langit kota Seoul sudah sangat gelap. Jam menunjukkan pukul 11 malam. Angin yang begitu dingin berhembus menerbangkan rambut lembut seorang lelaki manis yang sedang duduk menyendiri.
Jungkook, lelaki manis tersebut masih betah termenung di taman rumah sakit tempat putra bungsu nya di rawat.
Kaki nya ia biarkan menggantung diatas tanah sedangkan diri nya duduk di bangku taman rumah sakit.

Pandangan mata nya kosong, kepala nya ia tundukkan, pikiran nya berkecamuk. Potongan-potongan memori kala diri nya masih bersama Taehyung memenuhi kepala nya. Kenapa? Hati nya terus bertanya-tanya mengapa semua harus terjadi kepada nya dan kedua anak nya.

Andaikan dahulu Taehyung tak pergi meninggalkan nya, mereka akan tetap menjadi keluarga utuh yang bahagia.
Ya, andaikan, namun nasi sudah berubah menjadi bubur, Taehyung  sudah terlanjur membuang nya bahkan anak-anak nya sendiri.

Dan sekarang? Ketika kehidupan nya sudah membaik dan kembali normal, Taehyung datang kembali meminta permohonan maaf dari nya?. Sungguh semua ini membuat Jungkook kebingungan dan gelisah.

"Tuan" suara lirih menyapa indra pendengaran Jungkook.

"Ah suster" ucap Jungkook ketika membalikkan badan nya menghadap seseorang yang telah memanggil nya.

"Maaf tuan, apa anda tidak ingin masuk? Ini sudah pukul 11 malam" ucap perawat tersebut sembari tersenyum ramah.

"Saya akan masuk sebentar lagi" jawab Jungkook sembari membalas senyuman perawat tersebut.

"Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu" ucap perawat tersebut lalu segera berlalu meninggalkan Jungkook sendirian.

Jungkook menghela napas lelah, kaki mungil nya melangkah menuju pintu masuk rumah sakit. Ia berniat menuju ruang rawat putra nya dan tertidur sembari memeluk nya.

.

Lampu ruang kerja tuan muda Kim masih menyala terang. Menanadakan jika masih ada seseorang di dalam nya.

Kim Taehyung, pria brengsek tersebut sedang tertidur pulas dengan posisi duduk dan kepala yang di sandar kan di atas lipatan tangan nya.

Jika kalian melihat posisi tidur nya, mungkin kalian akan beranggapan itu tidak akan nyaman. Tetapi, itu sudah menjadi kebiasaan seorang Kim Taehyung, sehingga ia merasa nyaman-nyaman saja.

kringg...

Taehyung terperanjat setelah mendengar dering ponsel nya.

"Siapa yang menelpon malam-malam begini?" gerutu nya, lalu segera meraih ponsel nya.

"Halo" ucap Taehyung.

"Tae, ini aku Jimin" jawab seseorang diseberang sana. Rupa nya Jimin, batin Taehyung.

"Oh ya ada urusan apa kau menghubungi ku?" tanya Taehyung, pasal nya ia heran Jimin yang notabene nya tak suka terhadap Taehyung , menghubungi nya malam-malam begini.

"Apa besok siang kau senggang? Aku ingin kita bertemu, ada sesuatu yang harus kita bicarakan" jawab Jimin.

.

Pukul 3 dini hari, Jungkook sudah terlelap diatas sofa rumah sakit sembari memeluk Hyungki.

"Eomma, Hyungki ingin ke kamar mandi" ucap Hyungki sembari menggoyangkan badan Jungkook yang sedang tertidur di sofa. Berusaha membuat ibu nya terbangun.

"Eum? Baiklah ayo kita ke kamar mandi" jawab Jungkook yang masih setengah sadar sembari tersenyum. Meskipun ia sangat-sangat lelah, demi anak nya ia akan terus melakukan yang terbaik.

"Maaf eomma, Hyungki membangunkan eomma" ucap Hyungki setelah keluar dari kamar mandi.

"Tak apa, sekarang Hyungki tidur lagi ya" jawab Jungkook sembari mengusap kepala putra sulung nya.

Setelah Hyungki terlelap lagi, Jungkook tak bisa tertidur sehingga memutuskan untuk duduk di kursi sebelah brankar rumah sakit Taeki.

Tangannya terulur menyentuh wajah pucat Taeki, tanpa sadar air mata nya mengalir. Dengan mati-mati an Jungkook berusaha menahan isak tangisnya supaya tidak membangunkan Taeki. Ia terharu melihat wajah anaknya yang selama ini ia rawat sejak di kandungan sekarang sudah tumbuh besar.

"Eomma kenapa menangis?" tanya Taeki lirih, ia terbangun karena merasakan usapan lembut diwajahnya.

"Taeki, eomma sangat menyayangi Taeki, begitu juga Hyungki hyung, Jimin ahjusshi, Mingyu samchon, Wonwoo imo dan Aeri noona. Mereka sangat menyayangi mu, jadi Taeki harus sembuh, jika Taeki sembuh eomma akan membuat makanan kesukaan Taeki" ucap Jungkook antusias.

"Apa Appa tak menyayangi Taeki?" tanya Taeki karena tak mendengar ibu nya menyebut nama ayahnya.

"Hey tentu saja Appa sangat menyayangi mu, bahkan rasa sayang nya sangat besar sehingga susah untuk dirasakan" jawab Jungkook sembari tersenyum kecil.

"Begitu kah eomma? Taeki senang mndengarnya" ucap Taeki antusias.

"Iya, maka dari itu Taeki harus tidur lagi supaya besok cepat sembuh ya" bujuk Jungkook lalu mengusap kepala Taeki.

"Taeki tidak bisa tidur eomma" jawab Taeki manja.

"Kenapa? Apa Taeki mau ke kamar mandi, atau suhu ruangan nya terlalu rendah?" tanya Jungkook lembut.

"Tidak" jawab Taeki.

"Lalu Taeki ingin apa hm? Eomma akan melakukan nya" ucap Jungkook.

"Taeki ingin susu" jawab Taeki sembari memanyunkan bibir nya, dan itu terlihat sangat menggemaskan dimata siapa saja yang melihatnya.

"Tapi kita tidak punya susu hangat disini, mau eomma beli kan di kantin rumah sakit?" tawar Jungkook lembut, ingat, ia akan melakukan apa pun demi anak-anak nya.

"Taeki mau susu eomma saja, boleh?" jawab Taeki sembari tersenyum manis, berusaha membuat ibu nya supaya mau mengabulkan permintaan sederhana nya.

"Tapi Taeki sudah besar, apa tak ada permintaan lain?" ucap Jungkook halus. Bukan apa-apa, mengingat usia Taeki yang sudah menginjak 5 tahun, sedikit tak pantas jika ia masih menyusu ke ibu nya.

"Sekali saja eomma, boleh ya. Setelah itu Taeki akan segera tidur" bujuk Taeki lagi.

Karena tak tega melihat anak nya, Jungkook pun mengangguk dan menidurkan diri nya disamping Taeki.

"Baiklah, khusus malam ini saja ya."
ucap Jungkook setelah membuka seperempat baju yang ia kenakan.

"Iya eomma" jawab Taeki.

30 menit setelah Taeki mulai menyusu, Jungkook mulai merasa lelah dan ikut tertidur bersama anak bungsu nya itu.

n/a:
ada yang masih nunggu in ini fanfic? maaf banget jarang update, chap depan bakal diluar dugaan pokok nya.
vote dan comment nya jangan lupa!