KJ Style

981 62 0
                                    

Sebagai seorang CEO, Jennie dengan serius memimpin rapat internal dewan direksi "KJ Style".
Rapat tersebut membahas skema penjualan produk pakaian dari "KJ Style" yg terus menurun sejak 3 bulan terakhir ini.
"KJ Style" bukan hanya sebatas agensi modeling, "KJ Style" juga merupakan salah satu produsen garmen terbesar di Korea Selatan yg memproduksi semua hasil rancangan busana dari Jennie.

Pada saat rapat, pimpinan divisi marketing mengusulkan agar brand ambassador sebelumnya diganti dengan yg baru, mengingat brand ambassador sebelumnya sudah tidak muda lagi & dianggap sudah tidak mendukung untuk menjadi visual dari "KJ Style" yg memproduksi pakaian khusus anak-anak muda masa kini.

"apa kau sudah punya kandidat untuk menjadi brand ambassador yg baru?"
Tanya Jennie kepada pimpinan divisi marketing

"sudah presdir.. saya sudah berdiskusi dengan divisi lainnya & sepakat memilih kandidat tersebut"

"baiklah aku serahkan hal ini padamu tuan Lee.. tolong kau siapkan berkasnya & minta kandidat tersebut untuk datang menemuiku sore ini"

Jennie mengakhiri rapatnya & para peserta rapat membungkuk memberi salam pada Jennie.
Jennie terlebih dahulu meninggalkan ruang rapat & kembali ke ruang kerjanya.

Sesampainya Jennie di ruang kerja, Jennie membuka ponselnya & terkejut melihat 20 pesan masuk sekaligus dari ponselnya.
Jennie mengerutkan dahi begitu melihat 20 pesan masuk tersebut dikirim dari 1 orang yg sangat dia tidak sukai.
Salah satu pesan tersebut berisi

"sayaaang.. hari ini kan bertepatan dengan hari ulang tahunku yg ke-33.. kenapa ponselmu tidak aktif dari semalam"

Pengirim pesan tersebut dia beri nama "Jong-in brengsek".

Ya.. Pesan tersebut memang dikirim dari suaminya sendiri.
"brengsek" bukanlah panggilan sayang Jennie untuk Jong-in, melainkan panggilan kebencian untuk Jong-in.
Sudah menjadi rahasia umum jika Jennie sangat membenci Jong-in.
Sekalipun Jennie tidak pernah bersikap baik pada Jong-in, bahkan Jennie pernah dengan kasar mengusir suaminya dihadapan semua karyawan "KJ Style".

Bukan tanpa alasan Jennie bersikap demikian pada suaminya.

Jennie menikah dengan Jong-in hanya karena terpaksa.
Jong-in membantu melunasi hutang-hutang ayah Jennie yg nyaris membuat pabrik garmen ayah Jennie bangkrut.
Sebelum akhirnya di akuisisi oleh Jennie, "KJ Style" dulunya hanya pabrik garmen kecil yg diwariskan turun-temurun dari sang kakek.

Kemerosotan usaha pabrik garmen membuat ayah Jennie sakit-sakitan & mengharuskan ayahnya seringkali dirawat di rumah sakit.
Sepeninggal ibunya, Jennie hanya hidup berdua dengan ayahnya.
Jennie yg saat itu masih berusia 18 tahun tidak tahu harus mencari biaya dari mana saat ayahnya harus menjalani operasi pemasangan ring jantung, akhirnya Jennie berinisiatif untuk mendatangi kediaman sahabat ayahnya, Kim Jongsuk.

Rupanya Jennie tidak tahu jika Kim Jongsuk sudah meninggal dunia.
Kim Jongsuk mewariskan seluruh assetnya untuk dikelola oleh putra sulungnya bernama Kim Jong-in.
Jong-in yg angkuh awalnya enggan membantu Jennie, namun setelah Jennie berlutut dihadapannya sambil menangis, Jong-in akhirnya luluh & mau membantu Jennie.

Jong-in sebenarnya tidak punya rasa iba terhadap Jennie.
Jong-in hanya tertarik pada kecantikan Jennie & berniat ingin mengambil kesempatan dari Jennie.

Setelah melunasi biaya pengobatan ayah Jennie, Jong-in juga membantu melunasi hutang-hutang ayah Jennie untuk menarik perhatian ayah Jennie agar memandangnya sebagai pria yg baik.

Hingga pada suatu ketika, Jong-in meminta imbalan atas semua kebaikan yg telah dia lakukan.
Imbalan dari kebaikannya adalah Jong-in ingin menikahi Jennie yg masih berusia 18 tahun.
Ayah Jennie setuju namun Jennie menentangnya dengan keras, dengan alasan bahwa Jennie masih ingin melanjutkan pendidikan & mengejar impiannya menjadi perancang busana.
Jong-in pun akhirnya mengalah & memberikan Jennie penawaran yg menarik.
Jong-in menawarkan untuk membiayai kuliah Jennie sampai selesai dengan syarat begitu lulus kuliah Jennie harus mau menikah dengannya.
Jennie pun setuju & meminta Jong-in untuk menguliahkan dirinya di Paris, Prancis.
Jennie berharap jika dirinya berkuliah di luar negeri, Jong-in bisa melupakan dirinya & menikah dengan orang lain.

Not Forbidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang