Saranghae, Taehyung.

849 37 14
                                    


"ada apa Taehyung?"

"kau benar hyung.. kau benar"

"hmm sudah ku duga.. licik juga wanita itu"
"baiklah.. bagaimana kalau kita makan daging sapi korea sambil minum soju"

"tidak hyung.. aku mau pulang"

"ayolah.. ini saat yg tepat untuk kita party.. party"

"kumohon hyung"

"haaeeh.. baiklah.. baiklah"


Taehyung hanya tertunduk sembari menghapus air matanya.


Sementara Jennie bergegas menuju bagian personalia.
Jennie meminta stafnya untuk memberikan informasi lengkap terkait Taehyung.
Begitu Jennie di beri file berisi data diri Taehyung, Jennie bergegas memeriksa bagian CV.

"nah ini dia alamatnya"

Jennie kemudian memotret alamat lengkap Taehyung melalui kamera ponselnya.
Setelah mendapatkan alamat Taehyung, Jennie bergegas pulang kerumah.

"aku harus siapkan bukti-bukti gugatan ceraiku"
"ah sial.. gara- gara si brengsek itu Taehyung jadi salah paham padaku"

Jennie mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, Jennie begitu kesal memikirkan ulah Jong-in.



Malam harinya..

"Taehyung, makanlah sedikit.. bagaimana kau mau minum obat jika kau tidak makan"

Manajer Chang-seok mengantarkan makan malam ke kamar Taehyung, namun Taehyung tidak menggubris manajer Chang-seok.
Dengan wajah pucat, Taehyung hanya berbaring membelakangi manajer Chang-seok.

"sudahlah.. berhenti memikirkan wanita itu.. wanita licik itu tidak pantas kau pikirkan hingga kau demam begini"

"tidak.. siapa juga yg memikirkannya"

"ya sudah kalau memang kau tidak memikirkannya kenapa daritadi tidak mau makan"

"aku tidak lapar"

"tidak mungkin kau tidak lapar.. biasanya begitu mencium aroma sup daging buatanku, kau bergegas mengambil mangkuk, walaupun kau sudah makan berkali- kali sebelumnya"
"nah sekarang.. aku sudah panaskan 3x sup dagingnya agar apartemen ini dipenuhi aroma daging, tetap saja kau tidak bangkit dari tempat tidurmu"

"iya hyung.. sebentar aku makan"

"makanlah sekarang.. ayolah.. sedikit saja"

Manajer Chang-seok menarik lengan Taehyung agar mau bangun & makan malam.

(Ting.. Tong.. Ting.. Tong)
Tiba-tiba terdengar suara bel.

"siapa yg datang malam- malam hujan begini?"
"aku mau liat siapa yg datang & kau habiskan makananmu"

"hmm baiklah"

Manajer Chang-seok bergegas menuju ruang tamu.
Manajer Chang-seok sedikit kesal dengan tamu tersebut karena tak berhenti memencet bel.

"iya sebentar.. siapa sih bertamu malam- malam hujan begini.. tidak tahu apa ini sudah jam berapa.. dasar tidak tahu etika"

Setelah membuka pintu, manajer Chang-seok terkejut melihat tamu yg tidak tahu etika tersebut adalah presdir Jennie.

"loh presdir.. ada apa malam- malam datang kemari?"

"boleh aku masuk.. aku menggigil diluar sini"

"oh iya silahkan presdir"

"boleh aku pinjam pakaianmu.. pakaianku basah kuyup"

"baik, saya ambilkan.. tunggu sebentar ya presdir"

Not Forbidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang