024 - And More

989 90 5
                                    

Bryans POV

Setelah satu tahun lebih menjadi mahasiswa di Oxford, aku akan menjalani student exchange atau pertukaran mahasiswa entah kemana aku hanya mengikutinya saja.

Setelah berbicara kepada orangtuaku bahwa aku akan menjadi pertukaran mahasiswa mereka mengijinkanku.

Esoknya aku pergi ke universitas dan langsung menuju TU Fakultas untuk mengurus segala sesuatu yang harus di lakukan dan dibutuhkan.

I’ll back.” Ucapku pelan.

Saat sedang berjalan di koridor, ada yang berlari mengejarku.

“Ya Son Bryan! Kau tidak memberitahuku bahwa kau akan pertukaran pelajar!” teriaknya membuat mahasiswa yang lain menatap kearah kami.

“Tak bisakah kau bicara baik-baik tanpa harus berteriak?” tegurku.

“Hehe sorry, jadi kau penukaran pelajar kemana?” dia hanya cengengesan.

“Korea.”

“WHATTTTT?!!1!11!” teriaknya lagi.

Don’t need to scream u stupid!” aku memukul kepalanya.

“Aw! Sorry buddy.”jawabnya cengengesan sambil mengusap kepalanya yang kupukul tadi.

“Ngobrolnya di kafe depan kampus, ayok.” ajakku.

Kami pun pergi menuju kafe.

“Sooooo?” baru duduk dia sudah memulai obrolan.

“Hm?”

“Apa kau senang kembali lagi ke Korea?” Tanya nya.

“Entahlah, rasanya akan canggung karena dulu pergi tanpa memberi kabar bahkan sampai sekarang mereka tidak tahu gw berada disini.” Jelasku dia hanya ber oh ria.

“Kau ikut?” Tanya ku.

“Tidak, mau apa gw kesana, nanti ldr lagi sama cewek gw terus bagaimana kalau dia selingkuh? Ah tak bisa di bayangkan” ucapnya berlebihan.

“Yang ada kau yang malah berselingkuh, idiot.” Ejekku.

“Lalu, kapan berangkat?” Tanya Kai sebelum meminum pesanannya.

“Lusa.”

*fpuuuh*

“WHaTT!?” dia menyemburkan minumannya.

“Yak idiot!” omelku.

“Ah sorry sorry, lagian elu bikin shock saja.” Timpalnya.

“Ya gak perlu nyembur juga bodoh, bikin malu saja.”

“Kan gw terkejut, reflex itu namanya. Lu juga stop panggil gw bodoh/idiot.” Komplennya.

“Emang kau bodoh, idiot.”

Setelah menghabiskan waktu dengan Kai, aku langsung pulang untuk menyiapkan semuanya.

Cukup jauh dari Oxford ke bandara tapi waktu berlalu begitu tak terasa, dan sekarang disinilah aku London Heathrow Airport di antar teman bodohku Kai dan pacarnya Janne dan tentu saja Rose ikut.

Karena orangtua ku ada pekerjaan yang super penting dan tidak bisa meninggalkan pekerjaannya jadi mereka menyuruh Kai mengantarku dan dia tentu saja dengan senang hati mengantarku.

"Gaakan meluk gua dulu?" tanya Kai

"Dih haha lebay." timpal Janne sambil memukul pundaknya.

"Baiklah." menarik Kai kedalaman pelukanku.

Cold Boy vs Playgirl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang