###Alga membaringkan Nara di kamarnya, dia terus menatap wajah Nara yang pucat. Dia mendekat dan memegang tangan Nara yang dingin.
Sesaatnya datanglah asisten rumah tangga Alga yang sudah dianggapnya sebagai keluarga.
" Den, sini biar bibi aja."
Alga menyingkir lalu memberikan ruang untuk bi Nani untuk mengompresnya.
Alga keluar dari kamarnya, tepatnya di balkon kamarnya dengan membawa secangkir teh hangat sambil menikmati udara malam yang dingin setelah hujan tadi.
Alga membalik badannya dan melihat gadis itu masih belum sadar.
***
Nara membuka perlahan matanya. Dia sedikit kesulitan membuka matanya karena cahaya matahari yang masuk kedalam dan menyilaukan matanya.
Nara bangkit dari tidurnya, lalu memperhatikan sekelilingnya. Dia menoleh ke kanan dan ke kiri dan bertanya pada dirinya dimana sekarang.
Dia melangkahkan kakinya pelan, dengan tangan yang memenangi kepalanya karena pusing.
Nara sungguh mengelilingi kamar itu untuk mencari tahu siapa pemilik rumah ini. Dia mendekati sebuah dinding dan membaca sebuah ukiran kayu yang bertuliskan Alga. Nara menghela nafasnya setelah mengetahui siapa pemilik kamar ini.
Suara ganggang pintu yang terbuka membuat Nara menoleh. Dia tersenyum kecil ketika melihat siapa yang datang dengan membawa segelas susu dan roti ditangannya.
" Lo udah enakkan?" Tanya Alga.
Nara mengangguk
"Nih gue bawain Lo sarapan. Makannya disini aja ya."
" Lo mau ke sekolah?"
"Iya. Kenapa?"
" Nggak papa. Kenapa gue bi–"
" Ceritanya nanti aja, tunggu gue pulang ya." Potong Alga cepat sambil memengang pundak Nara.
"Dan ya, Lo tetep disini. Lo jangan keluar dari kamar ini. Telepon gue kalau butuh sesuatu. " kata Alga lagi
" oke bye.. gue udah telat." Lanjutnya lagi dengan senyumnya.
Setelah Alga pergi, Nara bingung harus melakukan apa dikamarnya. Dia sedikit melihat isi kamar Alga. Bahkan dia membuka kamar mandi Alga. Hampir semua barang yang dimiliki Alga adalah barang yang mewah dan pastinya mahal.
Nara terkejut karena suara ketukan pintu yang tiba tiba. Awalnya dia merasa ragu untuk mendekat ke pintu, tapi setelah mendengar ucapan itu Nara membuka pintunya.
" Neng? Bibi disuruh den Alga bawain baju buat Neng..."
Nara membuka pintunya dan tersenyum padanya.
" Makasih banyak."
Nara berdiri didekat balkon kamar Alga. Dia langsung menutup pintu menuju balkon ketika Nara melihat mobil hitam mewah memasuki halaman rumah Alga.
Nara begitu panik takut dirinya akan ketahuan berada dikamar Alga. Dia takut jika dikira maling. Dengan cepat dia mengambil ponsel yang diberikan Alga tadi dan menelponnya.
" Ha–lo, Al dirumah Lo ada mobil hitam. Gue takut.." kata Nara dengan suara ketakutan.
" Duh.. hm Lo sembunyi di lemari gue ."
" Lemari mana? Lemari Lo banyak."
" Lemari warna coklat dipinggir Deket pintu."
" Iya gue sembunyi sekarang. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Alganara
Teen FictionAlgares adney Addison, sosok yang begitu melekat di Gracethenlia internasional school. Bukan karena tampan, tapi karena uang dan sifat. Menjadi miliader diusianya yang masih muda. Dan karena sifatnya yang tertutup dan tidak ingin berteman dengan sia...