####
Waktu terus bergulir, sudah semingguan ini Nara kehilangan nafsu makannya dan tidurnya juga terganggu ditambah kantung matanya yang makin menghitam karena terus begadang.
Nara melirik jam dinakas mejanya, awalnya dia menghiraukannya, tapi sekali lagi dia melihatnya dia membuka matanya lebar dan langsung berlari ke kamar mandi.
Jam menunjukkan pukul 07.00 Nara benar-benar sudah telat. Tapi apapun yang terjadi dia tidak boleh bolos dari sekolahnya. Tanpa mandi terlebih dahulu, hanya mencuci muka dan menyikat giginya saja sudah cukup baginya, lalu dia mengenakan seragam sekolahnya dan berlari menuju ke sekolahnya.
Beruntung saat dia ditengah jalan, ada angkot yang menawarinya untuk naik, tanpa kata lagi Nara langsung masuk kedalam angkot untuk menuju sekolahnya.
10 menit dari tempat tadi, rasanya hampir 1jam karena jalan yang cukup padat. Hal hasil Nara terlambat. Setelah 5 menit berada diluar sekolah, Nara dan siswa lain yang terlambat baru diperbolehkan untuk masuk.
Guru BK berjalan dibarisan Nara sambil membawa buku absen. Tiba dimana Guru BK berhadapan dengan Nara.
"Kamu?!"
"I...iya Bu.."
"Kamu lagi? Siapa nama kamu?"
"Nara Bu.."
Guru BK itu membuka buku absennya dan melihat nama Nara tepampang disana sebanyak 4 kali diminggu ini.
"Kok kamu terus telat si nak.."
"Maaf Bu.."
****
Pelajaran yang paling dibenci Nara tidak lain dan tidak bukan adalah sejarah. Menulis catatan berlembar-lembar dan mendengarkan guru mengoceh sepanjang jam pelajaran membuatnya makin mengantuk. Nara tidak bisa menahan kantuknya sama sekali. Dia melipat tangannya dimeja dan menaruh kepalanya.
Plak...plak..
Suara penggaris besi yang dipukul dimeja tidak menganggu tidur Nara sama sekali, sampai akhirnya teman sebangku Nara menggoyangkan badannya , barulah Nara bangun dari tidurnya.
****
Jam pelajaran selanjutnya, Nara memilih untuk izin karena dia merasa tidak enak badan, dan memilih untuk berada di UKS dan beristirahat disana.
"Ra? Lo kenapa?" Suara itu membangunkan Nara yang tengah tertidur.
Nara membuka matanya dan melihat sosok pria yang tengah tersenyum padanya. Dengan mata yang masih setengah tertutup, dia mencoba untuk membalas senyumnya sambil berusaha untuk bangun.
"G..gue cuman pusing aja, sama ngantuk."
"Kenapa Lo akhir ini susah banget buat ketemu. Seminggu lalu Lo nggak masuk sekolah? Kenapa?"
"I..itu gue sakit Minggu lalu." Kata Nara bohong.
Perbincangan mereka berlanjut, sampai bel pelajaran selanjutnya berbunyi.
"Gue ke kelas dulu, Lo istilah aja dulu."
"Iya"
****
Nara menemani seorang pria dengan bawaannya yang kaya raya. Sambil meminum minuman di mejanya dia memberikan amplop tebal berisikan uang pada Nara. Nara cukup terkejut dan menoleh perlahan padanya.
"Gue tahu Lo lagi butuh uang, ini gue kasih pinjem 100 juta Lo pake aja dulu." Kata pria itu berlagak sombong.
Pria yang diketahui itu bernama John berusia sekitar 30an dan sudah memiliki istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alganara
Teen FictionAlgares adney Addison, sosok yang begitu melekat di Gracethenlia internasional school. Bukan karena tampan, tapi karena uang dan sifat. Menjadi miliader diusianya yang masih muda. Dan karena sifatnya yang tertutup dan tidak ingin berteman dengan sia...