####
Sudah hampir seminggu Alga tidak melihat Nara sama sekali disekolah. Bahkan Nara selalu absen dikelasnya.
Karena rasa penasaran, Alga mendatangi kelas Nara dan mencoba mencari tahu keadaan Nara.
"Nara nggak masuk?"
"Iya.. sudah semingguan ini dia selalu telat, masuk juga tiga kali seminggu, nggak kerjain PR dan parahnya dia dihukum karena ketahuan bolos. " Terang salah satu teman kelas Nara.
"Bolos?"
"Iya... Kita yang denger juga kaget."
***
Alga melangkahkan kakinya disebuah restoran, tempat dimana dia dan Nara bertemu pertama kali. Kenangan itu masuk kedalam pikirannya.
Nada telepon yang terus berdering, mengganggu beberapa orang disana semua menatap ke arahnya dan terpaksa Alga mengangkat telepon dari mamanya.
"Mm..."
"..."
"Nggak peduli."
"..."
"Terserah."
Tanpa pikir panjang lagi, Alga segera mematikan teleponnya. Dengan terpaksa Alga pergi ke pusat perbelanjaan untuk menemui Mamanya yang sudah menunggunya.
Saat sedang berjalan menuju salah satu tempat, Alga melihat salah satu sosok yang tidak asing dimatanya. Alga semakin memperlihatkan sosok itu, dan ternyata Nara yang sedang berjalan bersama pria hampir setengah baya. Seketika Alga membesarkan matanya tidak percaya. Alga semakin mengikuti Nara dan John hingga sampai disebuah tempat bermain kartu atau bisa dibilang tempat judi.
Karena terus dihantui penasaran, Alga mengikuti Nara hingga kedalam, dan memperhatikan mereka.
Sementara, Nara yang duduk disebelah John dengan pakaian yang cukup menarik perhatian merasa ketakutan setengah mati jika berada disebelah pria ini.
Tangan John mulai beraksi. Dia menyentuh pipi Nara dengan lembut, tapi tangan itu segera dihempas oleh Nara.
"Udah berani ngelawan lo? Lo tahu kan akibatnya kalau Lo berani ngelawan gue?"
Nara terdiam tidak bersuara, menahan amarahnya yang berkecambuk.
Deru nafas John makin mendekat ke wajah Nara, dia hanya diam sambil menutup matanya takut. Sementara dari kejauhan Alga memperhatikan Nara dan John.
"Gue bener-bener butuh penjelasan dari Nara!"
****
Setelah beberapa Minggu terakhir Alga tidak bertemu Nara, dan hari ini mereka dipertemukan. Pertemuan mereka sedikit canggung, terutama Nara yang terus menunduk.
"Gue boleh nanya Lo?" Kata Alga membuka pembicaraan.
"I..iya tanya apa?"
"Lo kemana? Semingguan ini Lo kemana?"
"G..gue ada perlu." Kata Nara sambil menunduk takut melihat sorot mata Alga yang terkesan galak.
"Sekarang Lo berubah Ra, gue nggak tahu kalau Lo bisa bolos ternyata."
Mata Nara melongo ketika Alga mengetahui jika dirinya pernah bolos, dan bukan sekali. "Lo tahu dari mana g...gue pernah bolos?"
"Nggak peduli tahu dari mana."
"Kemarin malem Lo kemana?!" Lanjut Alga.
Seketika tangan Nara mendadak dingin dan gemetar ketakutan, takut jika Alga mengetahui segalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alganara
JugendliteraturAlgares adney Addison, sosok yang begitu melekat di Gracethenlia internasional school. Bukan karena tampan, tapi karena uang dan sifat. Menjadi miliader diusianya yang masih muda. Dan karena sifatnya yang tertutup dan tidak ingin berteman dengan sia...