###
Nara sudah putus asa, sejak pulang sekolah tadi dia mencoba untuk mencari kerja paruh waktu direstoran atau cafee yang mau memperkerjakannya, tapi tidak ada satupun. Karena semua tempat lowongan kerja yang Nara datangi menolak karena Nara masih sekolah dan umurnya tidak mencukupi.
Dibawah terik matahari, Nara tidak patah semangat. Bagaimana caranya dia harus bisa mendapatkan uang untuk membantu ibunya.
Hari kian gelap, Nara masih berkeliaran dijalan sambil mencari kerja di toko-toko yang ada dijalan. Tapi tetap tidak ada yang mau menerimanya.
Saat Nara duduk ditepi jalan untuk beristirahat sebentar sebelum pulang, dia melihat gadis sebayanya keluar dari sebuah tempat diseberang jalan bersama dua orang pria yang jauh lebih tua darinya.
Nara berpikir mungkin dua orang pria itu akan bermaksud jahat pada gadis yang dilihatnya, Nara pun menyebrang jalan dan mengikuti kemana gadis dan dua orang pria itu pergi.
Nara mengikutinya dengan langkah yang tidak bersuara, dia tepat berhenti ketika melihat gadis itu memasuki sebuah pintu, dan terdengar suara dugem yang keras.
Awalnya Nara hanya diam, tapi rasa penasaran yang terus dipikirannya mengusiknya. Dengan hembusan nafas dia melangkahkan kakinya ikut masuk kedalam sebuah tempat penuh musik dugem dengan masih mengenakkan segaram sekolahnya.
Saat dia masuk, Nara cukup terkejut karena isi dari ruangan itu penuh dengan wanita-wanita, dan gadis-gadis sebayanya dengan pakaian yang sangat terbuka.
Nara melihat lagi disekelilingnya, matanya terbuka lebar ketika melihat gadis yang tadi dilihatnya, berada diantara dua pria sambil minum-minum. Nara terus memperhatikannya, matanya kembali terbuka ketika melihat gadis itu membiarkan salah satu dari pria disampingnya memengang pipinya dan lehernya.
Kini Nara sadar tempat apa yang dia lihat ini. Penuh dengan wanita seksi dan pria kaya untuk menghabiskan malam bersama wanita seksi. Sebuah klub malam!
Nara tidak tahan, dia ingin segera keluar dari tempat ini. Tapi ketika Nara sudah ada didepan pintu seseorang menghentikan dan menariknya menjauh sedikit dari suara bising.
Nara tidak mengenal orang itu, tapi Nara membiarkannya berbicara padanya.
"Lo lagi cari kerja?" Katanya
"Pas banget!! Kita lagi cari satu orang lagi."
"Lo mau kerja disini?"
"Pengasilan lo dijamin diatas 2juta!!" Katanya menyakinkan.
"Mm...g–ue nggak kepikiran buat kerja disini, gue kira ini tempat apa." Kata Nara.
"Lo lihat cewek yang disana?" Katanya sambil menunjuk gadis yang Nara ikuti tadi.
"Iya, kenapa?"
"Dia SMA sama kayak Lo sekarang! Dia mutusin untuk kerja disini setiap malam karena ekonomi keluarganya yang sudah terlilit utang berjuta-juta rupiah." Katanya lagi menyakinkan Nara.
"Dia juga sama kayak Lo. Setiap orang yang Dateng ke tempat ini, selalu punya masalah keuangan." Katanya.
"Lo bisa pikirin ini lagi, sebelum gue kasih kesempatan buat orang. Lo bisa kesini kapan Lo mau. Lo bisa kerja mulai hari apapun." Katanya lalu pergi meninggalkan Nara disana sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alganara
Teen FictionAlgares adney Addison, sosok yang begitu melekat di Gracethenlia internasional school. Bukan karena tampan, tapi karena uang dan sifat. Menjadi miliader diusianya yang masih muda. Dan karena sifatnya yang tertutup dan tidak ingin berteman dengan sia...