###
Nara mematuhi kata-kata Alga, dia tidak ingin rahasianya terbongkar. Hari ini dia bersekolah, tentunya dengan mata yang sembam karena menangis semalaman.
Saat jam istirahat usai, Nara memiliki kesempatan untuk membolos lagi. Nara menghendap- endap mendekati sebuah tembok yang biasanya digunakan membolos. Saat Nara mendekati tembok, sosok laki-laki muncul tiba-tiba.
"Lo mau kemana lagi Ra?"
"Gue, ngga akan bisa hidup kalau Lo terus ngalangin gue kayak gini." Kata Nara dengan suara berat.
"Kita bisa cari cara lain ngga kayak gini."
"Mending Lo nggak usah ikut campur."
"Lo nggak takut kalau gue bakal kasih tahu orang-orang."
"Terserah! Lakuin yang Lo mau gue nggak peduli."
Alga terdiam, tapi Nara mencari cara agar bisa melompati pagar tersebut.
"Jangan pergi!" Kata Alga yang berhasil membuat Nara menoleh.
"Lo jangan co–"
"Gue udah nemuin solusinya."
"Gue mau Lo tinggal sama gue."
Kata Alga membuat Nara tercengang bahkan kehabisan kata-kata.
"Lo bilang a..apa tadi? Tinggal dirumah Lo?"
"Gue nggak bisa lihat Lo terus kayak gini Ra."
"M..maksud Lo gue jadi pembantu gitu dirumah Lo?"
Alga menggeleng cepat. "Lo cukup ada buat gue udah cukup."
"M.. maksudnya gue ngga ngerti."
"Tetep jadi Nara yang dulu, Nara yang selalu senyum."
"G..gue nggak bisa Al. Gue nggak bisa ninggalin nyokap sama adek gue. Mereka butuh gue buat bertahan."
"Gue tahu apa yang Lo alamin. Gue tahu Lo selalu dimarah sama nyokap Lo, gue tahu adek Lo yang sakit dan butuh biaya. Gue pengen bantu Lo Ra."
"Gue kesepian dan butuh temen yang selalu ada buat gue. Gue pengen Lo ada disisi gue Ra."
"Tapi gue nggak bisa, tinggal dirumah Lo itu nggak masuk akal. Dan gue butuh pekerjaan buat bayar hutang nyokap gue."
"Gue ngerti, gue bisa bantu Lo kalau Lo mau tinggal sama gue."
"Lo nggak perlu khawatir, gue tinggal sendiri selama ini. Jauh dari keluarga dan Lo pasti tahu gimana rasanya hidup sendiri."
"Gue pengen Lo pikirin ini baik-baik."
Nara mengurungkan niatnya, dan memilih untuk kembali ke kelasnya sambil memikirkan baik-baik tawaran Alga.
***
Alga menunggu Nara didepan kelasnya, saat jam pulang. Saat Nara keluar dari kelasnya, Alga langsung menghampiri Nara yang menjadi perhatian.
"Ikut gue." Kata Alga menarik tangan Nara agar mau ikut dengannya.
Nara menaiki mobil mewah milik Alga dan langsung menuju tempat yang ingin dia kunjungi.
"Kemana?"
Alga diam, bahkan tidak menoleh sama sekali.
Menempuh perjalan 30 menit untuk sampai ke sebuah tempat dimana kenangan bersama Keluarga Nara ada disana.
Nara disambut oleh deburan ombak, suara air laut dan batu karang yang terkena air.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alganara
Teen FictionAlgares adney Addison, sosok yang begitu melekat di Gracethenlia internasional school. Bukan karena tampan, tapi karena uang dan sifat. Menjadi miliader diusianya yang masih muda. Dan karena sifatnya yang tertutup dan tidak ingin berteman dengan sia...