"Hanya satu persen orang di dunia ini yang memilki bakat itu. Mereka yang tidak punya bakat tidak dapat mencapainya."
"Apa yang terjadi jika kita berusaha untuk mencapainya?"
"Kau hanya akan berakhir dengan kehilangan salah satu dari keduanya."
"Apa maksudmu?"
"Akal dan moral."
Bisikan itu terus menggema di kepala Martha. Tanpa ia sadari, Teru sudah sedari tadi memanggil Martha. "Tha..Thaa..MARTHAA!" teriak Teru di samping telinga Martha. Martha yang sedang melamun sontak dibuat kaget karenanya.
"akhh apa apaan?" tanya Martha sembari menoleh ke arah Teru dengan mengerjapkan matanya beberapa kali.
"Lihat atha kecil sedang dimabuk cinta tuh HAHAHA" ejek Teru.
"ITUKAN DULU!" teriak Martha pada Teru.
percakapan mereka tiba-tiba terhenti dikarenakan seli. "Kamu sedang memikirkan cowok itu ya?" tanya Seli dengan tampang menyelidiknya yang khas.
"Hah? Cowok siapa a-aku t-tidak m-memikirkan cowok Sel," ujar Martha kepada Seli dengan tergagap.
"S-Sell.. a-aku tidak" uucapan Atha erpotong saat Seli beranjak dari duduknya sambil melukiskan senyum sumringah di wajahnya. Dengan kecepatan kilat seli menyambar tangan Atha lalu berlari menuju kelas. Kelas mereka berada tepat di depan taman tadi, sehingga mereka tidak memerlukan waktu lama untuk tiba di kelas.
"Hei apa kau akan diam saja disini?" tanya Martha sambil mengikuti Seli dan Atha.
"Jangan terlalu dekat, nanti mereka melihat kita!" perintah Teru sembari mengekor dibelakang Martha.
Sontak Martha tertawa mendengar hal tersebut lalu berkata "Hei otak udang, kalau dari tadi kita ini kelihatan para murid pasti sudah memanggil satpam tau!".
Masih dengan rasa penasarannya Teru kembali bertanya "Tapi tetap saja aku tak mengerti, bagaimana bisa kita tidak kelihatan?"
"Duh pasti kamu pikir kita pergi ke masa lalu" tebak Martha sambil menghela napas.
Teru mengangguk, mengiyakan perkataan Martha.
"kita ini tidak pergi ke masa lalu tapi semua suasana ini hanyalah sebuah proyeksi dari ingatan yang tersimpan di kepalaku, singkatnya semua ini hanyalah ilusi." jelas Martha.
"Ohh! jadi kamu sedang cosplay jadi proyektor?"Tanya Teru.
Dengan senyum yang di paksakan Martha berbalik menghadap Teru lalu menepuk-nepuk kepalanya, "Otakmu sederhana sekali ya, yah singkatnya begitu"
"J-JANGAN S-SENTUH tanganmu kotor" Teriak Teru sambil menepis tangan Martha.
"Apa apaan?"ucap Martha kaget.
Tanpa sadar mereka sudah berada di depan kelas yang di masuki oleh Seli dan Atha. terlihat Atha yang sedang duduk sambil menenggelamkan kepalanya diantara tangannya yang terlipat.
"Ah ternyata kita sudah sampai" jelas Martha.
"Hei aku baru tahu bahwa si galak Martha ini dulunya cengeng" ejek Teru.
"Hah.. inilah mengapa aku menolak memberi tahu kalian tentang masa laluku" kata Martha seraya memijat dahinya.
"Lihat!" Perintah Teru sambil menunjuk papan tulis.
"Hah? Martha love Leo? APA-APAAN BOCAH INI" teriak Martha pada Seli yang sedang berdiri di samping papan tulis sembari tertawa mengejek. Teru dan Martha baru menyadari betapa ricuhnya kelas tersebut karena tulisan di papan tulis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVIOR
Adventure[ on going✔] [Hiatus] [Revisi] [Rate: 15+ ] Namaku Martha, berusia 16 tahun. Aku siswa kelas 11 biasa seperti kalian yang berangkat sekolah pagi dan pulang sore hari. Aku memiliki teman teman yang baik juga ibu yang sangat menyayangiku. Kehidupanku...