Seseorang tiba-tiba menarik lengan Martha. Hal tersebut membuatnya kehilangan keseimbangan dan menabrak benda keras yang terasa familiar.
BUKK...
"hampir saja," ucap Teru dengan lega.
Terdengar suara plafon yang menghantam ubin. Lantai tersebut kini terlihat kotor dengan plafon yang berserakan di atasnya. Namun, Atha kini berada dalam dekapan seorang pria yang belum ia ketahui siapa. Karena penasaran, Atha kemudian mendongakkan kepalanya.
"Kau tidak apa-apa?" Tanya Leo dengan santainya.
Dengan gerakan spontan, Atha lalu mendorong Leo lalu berkata, "i-iya aku baik baik saja."
"Ka-kalau begitu aku kekelas dulu ya, makasih" Ucap Atha sambil berjalan menuju koridor.
"Aku ikut ya" Tawar Leo.
"I-iya" Balas Atha sambil menundukkan kepalanya.
Mereka pun beranjak tanpa menoleh sedikitpun. Langkah kaki mereka berdua menggema di koridor yang sepi. Leo yang merasa canggung hanya dapat mengekor di belakang Atha. Persis seperti Teru yang selalu mengekor di belakang Martha. Lenggang sejenak, suara Leo membuyarkan suasana, "Kau benar-benar tidak apa apa? Apa kita perlu ke UKS?" Tanya Leo.
"I-iya aku hanya sedikit kaget," Jawab Atha.
"Tapi bagaimana kau bisa ada disana? Bagaimana dengan Seli?" Tanya Atha.
"Itu.. Seli menyuruhku untuk menyusulmu," Balas Leo.
"E-EHH? Tapi ke-kenapa?" Tanya Atha penasaran.
"Aku mau minta maaf soal yang tadi, sepertinya aku kelewatan," Ucap Leo dengan gugup.
"E-eh? Aku tidak marah sama sekali kok, itu.. aku cuma malu," ujar Atha.
"Ju-justru aku yang harus minta maaf karena telah meninggalkan kalian," Lanjut Atha.
"wah ini keajaiban dunia, Martha yang kutahu takkan pernah meminta maaf" Kata Teru dengan spontan.
"Hei kau mau mati hah?" Kata Martha dengan tatapan membunuh khasnya.
"Li-lihat mereka sedang berbincang, aku tak ingin kehilangan setiap detail percakapannya, Ma-Martha kamu harusnya diam dan menonton! Jangan ganggu aku," Kata Teru sembari memegang tengkuknya.
Martha yang sedang serius menghiraukan perkataan Teru sembari mendengus.
"Baguslah kamu tidak marah," Ucap Leo dengan lega.
"Sore ini kamu akan mengajari Seli kan?" Tanya Leo.
"Aku ingin ikut belajar bersama dengan kalian," Lanjut Leo.
"Iya, kamu boleh gabung kok," Balas Atha.
"oh iya kamu bisa tuliskan alamatmu disini?" Tanya Leo sembari mengulurkan tangannya dan memberikan Atha sebuah pulpen.
"I-iya," Balas Atha sambil menuliskan alamatnya ditelapak tangan Leo.
"Sudah, aku kekelas duluan ya soalnya aku ingin segera mengerjakan tugasku," Alibi Atha sambil berlari menuju kelas dan meninggalkan Leo.
"Aku ingin mematahkan tangannya," Ucap Teru dengan tangan terkepal.
"Coba saja," Kata Martha singkat.
Dengan kecepatan kilat, Teru yang sedari tadi berada di belakang Leo berlari dan mendaratkan bogem mentah pada Leo. Leo yang sedang berdiri ditengah koridor terus menatap telapak tangannya sembari menyunggingkan senyum. Alhasil Teru semakin dibuat kesal olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVIOR
Adventure[ on going✔] [Hiatus] [Revisi] [Rate: 15+ ] Namaku Martha, berusia 16 tahun. Aku siswa kelas 11 biasa seperti kalian yang berangkat sekolah pagi dan pulang sore hari. Aku memiliki teman teman yang baik juga ibu yang sangat menyayangiku. Kehidupanku...