K A R E N A |13| R A S A

54 8 5
                                    

Happy reading

Maaf bila masih ada typo bertebaran.

Nikmati alurnya

Jangan skip - skip

Soalnya aku suka yang ribet - ribet.

Jadi semoga kamu yang baca juga ikutan jadi ribet

Udahlah pembukaanya sekian
Silahkan nikmati alurnya.







Author pov

Setelah kejadian semalam tidak ada yang mencoba benar - benar meninggalkan rasa sendirian, jiwa rasa tergoncang ia menjadi lebih pendiam tidak banyak bicara tapi selalu menunduk kebawah, matanya sering berkaca - kaca, jika sendirian tubuhnya akan bergetar lalu mulai menangis, entahlah rasanya om adit dan tante neni ingin membawa rasa ke psikolog.

Tapi yang sangat dibutuhkan oleh rasa saat ini bukan psikolog hanya sebuah keluarga saja, tapi mau bagaimana lagi rasa hanyalah seorang yang haus kasih sayang.

Semua hal terasa jelas, semua yang ia lakukan menjurus pada hilangnya beberapa sosok pemberi kasih sayang.

Tidak ingin diungkit dan disamakan ratakan oleh rasa empati, karena bagi rasa perasaan itu adalah sebuah tanda merendahkan.

Ia tidak ingin diberi rasa prihatin ia hanya meminta untuk dimengerti.








Rici pov

Hari ini rasa sudah bisa pulang, keluar dari rumah sakit betapa bahagianya kami saat ini seperti yang telah direncanakan untuk sementara rasa akan tinggal bersama om adit dan tante neni untuk kebaikan psikis rasa.

Haahh jika ditanya apa perubahan dari rasa sebenarnya sangat  banyak yang berubah dari rasa, walau sering tersenyum tapi matanya berkaca - kaca, aura suram disekitarnya selalu membawa kami pada perasaan bersedih. Apa yang bisa kami harapkan bagi seorang yang telah tergoncang hatinya.

Aku hanya khawatir bila rasa akan melakukan hal bodoh.

Apa yang terjadi dengan rasa.

Ia jadi lebih sering memainkan bunga

Bunga mawar putih yang entah siapa yang memberikannya.

Aku juga sudah sering bolak - balik ruangan ini tapi selalu heran dengan bunga yang selalu ada persis didepan pintu ruang rawat rasa, hanya satu tangkai tapi setiap hari selalu ada.

Dan seperti biasanya aku selalu memungut dan meletakan dimeja, harusnya sudah banyak mawar yang terkumpul tapi karena rasa belakangan ini selalu mengambil  dan memisahkan setiap kelopak bunga nya jadi ya tidak perlu repot - repot memasukan kedalam vas bunga.

Mawar putih tanpa daun

Otak ku langsung memproses apa yang ada dipikiranku

Aku tersenyum kali ini sangat lebar dan rasa yang melihat pun memincing kan matanya heran kearahku.

Hahaha

" Kamu sekarang gila ci? "

" Eehm "

Setelah mengatakan itu rasa membalik kan tubuhnya tidak  peduli denganku.

Karena Rasa || Ssst. . . Kepribadian GandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang