Ceklek
" Happy brithday too you, . . .
Happy brithday to you
happy brithday to you
haaaaaaapppyy brithday to you. "
" Happy brithday Dini "
Bushhhhhh
Tepung yang dibawa oleh setiap orang kini telah sampai ketubuh dini tak hanya tepung telur, bahkan krim pun turut andil dalam mengotori rambut dini. Seperti tidak terjadi apapun semua yang ada didalam ruangan tertawa senang mengetahui tubuh kotor dini disana, jika ini bukan hari ulang tahun dan bukan kejutan pasti dini akan menangis.
Salah satu dari mereka maju dan melemparkan pasir warna kearah dini kemudian disusul yang lainya.
Tidak butuh air tepung telur itu sangat menyatu ketubuh dini. Beberapa kali dini menutup mata lalu membersihkan beberapa kotoran yang mengganggunya.
Rasa yang masih melihat dari kejauhan langsung ditarik paksa oleh seseorang.
" Ini sa kamu gak bakal ninggalin moment ini? " Perempuan tadi memberikan satu botol krim.
" Ahhh " rasa yang terkejutpun langsung mengiakan tapi ia masih berdiri dihadapan kerumunan tanpa mau melakukan yang dilakukan teman - temannya.
Disana sangat ramai dan Dinilah yang menjadi pusat perhatian, jika itu rasa sendiri mungkin ia akan lari dari keramaian itu karena dilihat dari sisi manapun sesak. Berdirinya rasa disana saja masih terkena beberapa tepung. Bayangkan dini yang tak terlihat. Tapi meski begitu senyum haru dari beberapa orang memaksa dini untuk ikut tersenyum bahagia.
" Aaaaa kalian jahat!! " Nada merengek bercampur isak tangis kecil dari dini terdengar.
Rasa masih berdiri ditempatnya melihat bagaimana wajah kesal dini yang begitu kotor cemberut, rasa hanya merasa ini semua ada yang kurang entah itu apa.
Setelah beberapa menit dan dini mendapatkan tiupan lilin serta potongan kue suasana kembali seperti semula.
Masih menunggu benar - benar kondusif dan semua orang terlihat biasa saja, dini tadi pamit ingin membersihkan tubuhnya.
" Rasa ini ada skrip, karena kita tahu kemampuan akting mu jadi tidak usah casting karena aku yakin ini sangat cocok. "
" Eum. " Rasa kini melihat lihat skrip nya memperlajari hingga tanpa sadar ia sudah berjam - jam diruangan itu, anak - anak juga sudah mulai akan pamitan.
" Jadi besok pemain inti saya harap bisa datang, karena besok ada audisi untuk pemain lainya saya juga ingin meminta pendapat kalian sebab yang akan mainkan kalian. " Suara ketua eskul drama ini sedang memberikan pengarahan penutupan hari ini.
" Iyaa. " Semua orang menjawab.
Rasa masih heran ada yang aneh sedari tadi, tapi apa itu ya...
" Rasa kamu pulang sama siapa? "
" Eum sendiri saja. "
" Baiklah aku duluan ya. "
Rasa kembali melanjutkan perjalan. ia sebenarnya ingin menghubungi kak ivan tapi ia tidak mau merepotkan tentu saja.
" Kamu masih disini? "
Rasa melihat kearah raehan yang masih ada dimotor.
" Iya. "
" Naiklah, akan aku antar. "
" Tidak usah. "
" . . . "
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Rasa || Ssst. . . Kepribadian Ganda
Gizem / GerilimNamanya RASA ALUNA jangan tanya likunya kehidupan pada rasa, kamu hanya perlu membaca maka kamu akan merasa. ________________________ Dunia tidak ada yang pernah tau. Rasa masih menangis meratapi apapun yang membuatnya tetap bertahan selama ini beta...