Usai nyampe di warung sate kambink Bu Tiffanny, Taeyong lepas pegangan tangannya dari Irene,
" Udah, kamu mau makan apa? Sate, gule apa tongseng? " tawar Taeyong,
" Ngga suka gue makan beginian. " jawab Irene,
" Coba dulu dong, sate ya. Bu sate 2 porsi. Minumnya esteh anget. " kata Taeyong pesen ke ibu Tipan,
" Oke sayang. " jawab si Tifany,
" Ngapain si kesini segala. " kesal Irene,
" Ya kan aku laper, emang salah aku ajak pacarku makan bareng sekalian? "
" Pacar!!! Hah jangan mimpi ya. " kata Irene,
" Loh kenapa? Bukanya tadi mba bilang mau pacaran sama aku? " tanya Taeyong bingung,
Mau jelasin juga ga tega, mukanya udah memelas banget kaya anak kucing ngga makan sebulan, mana tega, akhirnya Irene diem aja.
" Mba ni cantik cantik suka amnesia, tapi aku cinta kok. " kata Taeyong sambil kedipin matanya,
" Ih jijik, geli gue liatnya, bisa ngga sih sehari aja gak jadi jamet lo! "
" Oke. " kata Taeyong terus lanjut pakai hodie,
Padahal disini panas banget, lagi bakar sate pula, terus Taeyong juga gosok gosokin kedua telapak tangannya,
" Ngapain lo? " tanya Irene,
" Mbaknya dingin banget sih, aku kedinginan kan jadinya. " jawabnya,
Sontak Irene langsung tertawa terbahak bahak, melihat kelakuan Taeyong,
" Ada ada aja lo! Oke sorry, udah deh lepas hodienya, gerah banget gue liatnya. " kata Irene,
" Makasih mba, gitu kan cantik, liat mba ketawa rasanya bahagia apalagi ketawa karena aku, aduh baper sekecamatan aku rasanya. " jelas Taeyong,
" Bisa aja lo. "
" Mba kenapa minta aku jadi pacar mba? Emang aku seganteng itu ya? " kata Taeyong dengan tampang kepedean naik turunin alisnya,
" Iya ganteng kaya satpam komplek rumah kita. "
" Satpam kita kan udah tua mba, masa aku disamain sama bapak bapak. "
" Eh gue kasih tau ya, gue itu udah punya pacar, lo gapapa jadi pacar kedua gue? Masih mau lo sama gue? " tanya Irene,
" Mau lah, ngga papa kali, toh pacar mbak juga ga pernah keliatan, paling pacar halu kan? Oppa oppa korea itu? Sama kaya si Jeno adikku, dia juga suka ngaku ngaku suaminya Han so hee. " jawab Taeyong, muka Irene langsung berubah datar,
" Percuma gue ngomong sama lo. " sesal Irene,
" Sayang ini satenya sudah jadi silahkan. " kata Tifany,
" Ayo dimakan. " kata Taeyong,
" Gue ga suka makanan kaya gini, gue ga makan daging beginian kampung banget. Eww. "
" Icipin dulu satu sendok aja."
" Engga! "
" Aku suapin. "
" No! "
Tapi Taeyong tetep mau nyuapin, dia berusaha kasih sendok itu kemulut Irene, karena sudah terpojok yaudah dia buka mulutnya, pas tau rasanya seenak ini Irene langsung mau nangis,
" Gimana? Enak kan? "
" Biasa aja. " jawab Irene sambil narik piring sate terus memakannya.
Si Taeyong udah mau ketawa aja tapi dia tahan soalnya kasian ntar Irene malu.