Mulmednya bkn editan tp bikin nyesek, anehnya tetep aja gw pajang, dasar gw labil.
👁👄👁Irene menggiring Chungha untuk bertemu di toilet restaurant tersebut, mereka berdua saling menatap tak suka, tapi Irene mencoba mengalah, ia redam amarahnya demi berubah jadi lebih baik, seperti yang Taeyong minta, emang kalau udah bucin susah, tapi itu buat kebaikan dia juga sih,
Jiwa bully Irene meronta ronta, ia menatap Chungha dari ketombe di kepala sampai kutil di ujung kaki, dia mencibir karna baginya Chungha tak sebanding dengannya yang cantik dan punya banyak followers,
" Ada apa ya? " tanya Chungha,
" Ngga usah caper sama PACAR gue. " kata Irene menekan kata pacar,
" Gue ngga caper tapi emang Taeyong suka sama gue dulu, gue ngga nyangka dia bakal berubah seganteng ini sekarang, gue jadi suka. " sahut Chungha sambil kibasin rambutnya,
" Tapi dia pacar gue, lo ngga boleh suka sama pacar gue. " kata Irene lantang,
" Suka suka gue lah mau suka sama siapapun, ngga usah nglarang² gue ya, gue kasih tau ke lo sekarang, mending lo cepet² putus sama Taeyong, karna kalau disuruh pilih diantara kita berdua, pasti dia bakalan pilih gue. " ucap Chungha dengan bangganya,
" Jangan ngadi² deh, gue ngga mau ya main kasar, udah cukup kemaren gelutnya, gue lagi ngga mood buat gelut. " sahut Irene coba redam emosi,
" Yaudah. " jawab Chungha,
" Yaudah lo tau diri. " kata Irene lagi,
" Yah cuma segitu doang, saran saya aja ya tolong jangan di selesaikan secara kekeluargaan, soalnya kalian memang bukan keluarga. " kata manusia yang jenis kelaminnya belum diketahui lagi ngosek wc toilet tersebut,
" Udah ah kalau ngga ada yang penting, gue mau kedepan lagi. " ucap Chungha sambil pergi keluar,
Disitu Irene coba tarik napas, menetralkan rasa marahnya dan mencoba menjadi lebih bersabar.
" Semangat ya mba. " ucap manusia setengah cewe setengah cowo dam setengah waras itu ke Irene,
" Makasih. "
Pas manusia setengah² itu mau pergi, Irene memangilnya lagi,
" Mas.. "
Tapi dia diem aja, terus dia panggil,
" Mba.. "
Baru dia nengok, dan samperin Irene,
" Ada apa ya? " tanyanya,
" Nama lo siapa? " tanya Irene ganti,
" Namaku Bemby, ada apa sih mba? "
" Bem, gue boleh minta tolong. " pinta Irene,