Langit ingin mencintai jiya selamanya~Sebuah keinginan egois yang diam-diam selalu langit doa' kan disetiap langkahnya. Mungkin bibirnya bisa berucap berjuta kebohongan tentang dia yang ikhlas melepaskan ketika kematiannya tiba tapi hatinya menjerit berkali-kali. Dia tidak ingin mati, dia ingin hidup.
"Aku harap kamu memikirkan lagi tentang operasi langit"
Sahabatnya berkali-kali mengatakan ini tapi dia sudah muak. Operasi atau apapun itu menyakitkan. Langit tidak ingin tubuhnya dibedah dan mati dengan meninggalkan harapan ketika dia dimeja operasi.
"Berhenti menyuruh aku melakukan sesuatu yang meninggalkan harapan arga!"
Jemari langit mengepal. Dia mengusap rambutnya dan tertawa melihat beberapa helai rambutnya rontok. Sekarang langit melihat itu dengan santai. Dulu waktu pertama kali melihat rambutnya rontok, dia sedih dan takut botak. Menganggap itu hal yang tidak menyenangkan.
"Gue bisa menyelamatkan lo, langit"
"Gak ada yang bisa, gue emang ditakdirkan untuk ini. Mungkin karena gue berdosa dan ini balasan yang tepat untuk gue"
Selalu saja keras kepala, arga sampai menghela nafas kasar karena mendengar kalimat yang seakan di ulang-ulang oleh sahabatnya sendiri. Dia cukup lelah mendengar kalimat yang sama dari langit.
Dosa apa?
Itu menjadi pertanyaan yang tidak akan pernah bisa terjawab oleh siapapun kecuali oleh langit sendiri.
January, 15
Jiya pulang, setelah banyak pergolakan dalam dirinya. Dia bisa melihat rumahnya bersama langit yang sudah beberapa hari ini tidak dia datangi karena pertengkaran konyolnya dengan suaminya tersebut. Langit nampak menyambutnya, tanpa senyuman yang biasanya selalu terbit ketika netra mereka bertabrakan.
"Kamu pulang"
Hanya kalimat sederhana itu yang keluar dari bibir langit. Pria itu mencium keningnya kemudian berlalu pergi. Bekerja- langit masih menjaga kebiasaanya semarah apapun dia dengan istrinya. Wajar, sangat wajar jiya marah dan meninggalkannya sendirian tapi langit tidak akan meminta jiya kembali padanya bahkan ketika dia sekarat sekalipun.
"Iya, aku pulang" lirih jiya.
Dia perlahan mengusap lengannya dan tersenyum tipis. Jiya tidak pulang bukan karena tidak ingin, melainkan dia melakukan dinasnya dan menginap dirumah sakit tapi masih punya sedikit perhatian karena pulang ketika istirahat dan memasak untuk langit. Jangan tanya, jiya memang buruk memasak dan langit yang mengajarinya.
Telpon jiya berbunyi, dia tersenyum ketika melihat nama seseorang muncul. Akhir-akhir ini jiya banyak tersenyum ketika melihat layar handphone nya dan nama orang itu menghias layarnya.
"Kak krystal, apa kabar?"
Kakaknya, siapa lagi yang mampu membuat jiya tersenyum lebar.
"Baru kemarin kamu nanyain kabar kakak. Nanti ketemu di rumah buat rayain hari pernikahan mom sama dad, jangan lupa bawa suami kamu"
"Iya bu boss, siap laksanakan"
Jiya bisa mendengar suara tawa kakaknya disebrang telpon. Krystal banyak menasihatinya akhir-akhir ini karena jiya tidak bersikap dewasa dan cenderung kekanakan. Bisa dimengerti oleh krystal, adiknya masih muda tapi menurutnya kedewasaan seseorang dalam bersikap tidak ditentukan oleh umur mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETE] Mom's | VJOY
Фанфик[BEBERAPA CHAPTER SUDAH DI HAPUS] Perjalanan cinta yang panjang Untuk seorang wanita yang sudah pernah menikah dan jatuh cinta lalu mempunyai anak, tidaklah mudah untuk memutuskan sebuah ikatan dengan masa lalunya. Mungkin dia akan ragu atau bisa sa...