Kamis, 4 Juni 2020

43 1 0
                                    

Halo

Kukira aku tidak akan pernah lagi menulis tentangmu, tapi lihat apa yang kulakukan sekarang.

Sudah hampir 2,5 tahun berlalu sejak terakhir kita bertemu, rupamu sekarang saja aku tidak tahu, karena kita hanya berkomunikasi lewat tulisan.

Kamu akhirnya berpisah dengan mantanmu, mantan yang saat itu kamu pertahankan mati-matian.

Mantan yang tetap kamu kerjakan tugasnya meski saat itu kalian sedang berjauhan.

Mantan yang tetap kamu pertahankan tak peduli berapa kali dia menyakitimu secara fisik dan verbal.

Mantan yang tidak akan kamu tinggalkan untuk aku.

Haha...

Lagian aku ini siapa, sih?

Kita cuma kebetulan seposko saat KKN.

Kita cuma kebetulan memiliki minat yang sama.

Kita cuma kebetulan nyambung saat ngobrol,

Hanya itu.

Aku hanya tahu namamu, ulangtahunmu, fakultasmu, selebihnya? Tidak ada.

Entah apa yang merasukiku saat itu sampai berani-beraninya aku mengatakan aku menyukaimu padahal aku tidak tahu apa-apa tentangmu.

Aku bahkan dengan gamblangnya mengatakan aku akan menunggumu.

Mungkin sekarang pun seperti itu.

Aku masih mengharapkanmu.

Padahal aku sudah mendapatkan jawabanmu.

Aku dan kamu, tidak akan pernah menjadi kita.

Kalimat klise ABG kasmaran di jamannya.

Bahkan setelah selama ini perasaanku masih sama pun jawabanmu.

Harusnya aku menyerah.

Lagian aku yang sekarang tidak ada hak untuk berurusan dengan cinta-cintaan.

Saat denganmu dulu aku hanya sedang beruntung dan sekarang keberuntungan itu sudah hilang entah kemana.

Tapi...

Aku masih merasakannya, getaran yang sama dengan saat itu, saat kita secara terpaksa harus terus bersama.

Bahkan terkadang suaramu masih bergema di dalam kepalaku.

Terkadang aku masih bisa merasakan sentuhan tanganmu.

Terkadang aku berharap waktu kembali dan berhenti di saat tidak ada siapa-siapa selain aku dan kamu.

Tenang, aku tidak akan memakai kata "kita" saat menyebut diriku dan dirimu.

Karena itu mustahil dan tidak akan pernah terjadi.

Berbahagialah, dengan siapapun dan apapun yang bisa membahagiakanmu dan aku juga akan melakukan hal yang sama pada diriku.

Kalau bukan denganmu, kuharap aku bisa menemukan seseorang yang lebih baik.

Dan semoga, biarpun bukan di kehidupan ini, aku bisa mengganti aku dan kamu menjadi "kita" yang tidak pernah ada itu.

Biar aku menutup surat ini.

Kamu tidak akan pernah tergantikan dan kata-kata seperti "sayang" dan "cinta" tidak akan pernah cukup untuk mendeskripsikan perasaan ini.

Semoga suatu saat kita bisa bertemu lagi, tertawa bersama, biarpun hanya sebagai teman atau hanya sebatas kenalan yang pernah kebetulan bertemu.

Karena aku sadar kamu ada hanya untuk singgah tapi bukan untuk tinggal.

Maaf, terima kasih, selamat tinggal Awan.


Sincerely yours,

Ariana

Hidden FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang