Halo Awan,
Rasanya sudah cukup lama nggak nulis buat kamu begini.
Nggak, aku bukannya lupa, belum, aku masih dalam proses usaha untuk melepaskan diriku dari kamu yang cuma singgah sebentar tapi berdampak lama di hidupku.
Terkadang aku masih teringat senyummu, suaramu dan sentuhanmu biarpun sekarang rasanya begitu samar.
Kamu tau? Rasanya kurang lebih setengah tahun ini aku merasa konyol.
Menunggu? Itu bagian paling bodoh yang kulakukan selama menyukaimu.
Suka?
Sebetulnya aku juga nggak begitu yakin.
Mungkin memang suka.
Mungkin hanya rasa kagum.
Mungkin hanya hanya merasa nyaman dengan keberadaanmu di dekatku.
Entahlah.
Padahal sejak awal semua ini mustahil. Aku tau.
Aku dan kamu tidak akan pernah menjadi kita.
KIta hanya ditakdirkan untuk bertemu, bukan untuk bersama.
Kamu ingat waktu kita pergi karaoke dulu?
Waktu kamu nyanyi Surat Cinta Untuk Starla aku tidak bisa melepaskan tatapanku darimu.
Alka waktu itu nyuruh aku duet sama kamu, tapi sayang aku nggak hapal lagunya waktu itu, tapi pada akhirnya kita tetap duet dengan lagu-lagu Vierra yang kupilih dan Heavy Rotation yang kamu pilih, waktu itu kamu semangat banget, kayak nonton di theater aja.
Awan,
Ini akan jadi surat terakhirku untukmu.
Aku akan melepasmu sepenuhnya.
Aku sadar kita nggak harusnya bersama, bahkan sebetulnya membayangkannya saja sebetulnya tidak boleh.
Dunia kita beda.
Sebetulnya aku menyadarinya sejak lama.
Orang-orang yang tidak kukenal, pembicaraan yang tidak bisa kuikuti, dari semua itu aku sadar seberapa tidak taunya aku tentangmu dan sebaliknya., selamanya akan seperti itu.
Bahkan harusnya aku lebih dari tau kalau setelah semuanya berakhir kita tidak seharusnya bertemu tapi aku tetap berusaha, dan hasilnya? Tidak ada, kita tidak pernah bertemu lagi.
Awan,
KIta memang tidak pernah ada, tapi bolehkah aku menyimpan semua yang sudah kita lewati di memoriku?
Supaya aku tau,
Aku pernah punya kamu sebagai temanku.
Aku pernah membagi sesuatu yang kusukai dengan orang yang menyukai hal itu sama besarnya.
Dan aku pernah menyukai orang membuatku merasa "Ah, jadi begini rasanya disukai dan menyukai" biarpun itu cuma ilusiku saja.
Awan,
Baik-baik, ya.
Jaga dirimu.
Kurangi begadang dan ngemilmu yang berlebihan itu.
Semoga siapa pun yang ada di dekatmu bisa menjaga dan melindungimu lebih dari apa yang pernah kuupayakan.
Selamat tinggal,
Sincerely yours,
Ariana
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Feelings
Historia CortaMaaf, aku hanya seorang pengecut yang tidak bisa mengatakan semuanya secara langsung padamu, aku akan menuliskan semuanya di sini sambil menunggumu seperti yang kukatakan di pertemuan terakhir kita. Sincerely yours, Ariana