15.

29.3K 349 11
                                    

Pagi harinya saat aku terbangun aku sudah tidak melihat ia disampingku, kemana ia pergi.

Aku segera masuk ke kamar mandi seperti biasa rutinitasku dan segera turun ke bawah.

Aku sudah melihat tiara disana.

"Selamat pagi mah"

"Selamat pagi sayang"

"Ayo mah makan"

"Maaf ya sayang, kamu menunggu mamah kelamaan ya"

"Tak apa mah"

"Dimana papah kamu?"

"Kata bibi sih papah udah berangkat pagi-pagi sekali"

Aku hanya meng-angguk.

"Oiya nanti siang sebelum mamah anter kamu ketemu mamah linda kita mampir ke kantor papah sebentar ya, anter makan siang"

"Ok mah"

Kami melanjutkan sarapan kami.

Setelah itu aku bermain dengan tiara sebentar dan menyiapkan makan siang untuk mas teo.

"Mah ayo katanya mau ke kantor papah?" Ajak tiara.

"Iya sayang tunggu sebentar ya"

"Mah aku udah menghubungi mama linda dan bilang kalo mamah sedang hamil, mamah linda senang sekali" jelas tiara.

"Benarkah sayang?" Tanyaku.

Tiara meng-angguk.

Hari ini aku di antar oleh supir mas teo.

"Ayo pak kita berangkat"

"Baik nyonya"

Sepanjang perjalanan tiara mengajak bicara anak yang berada di perutku.

"Hei kapan kamu akan lahir?"

"Jangan menyusahkan mamah lia ya"

"Kamu laki laki apa perempuan?"

Aku sangat senang melihat tiara banyak bicara, ia mengajak ngobrol calon adiknya.

Tak beberapa lama kami sampai, dan aku segera menuju ke ruangan mas teo.

Saat tiba di depan ruangan mas teo, ku lihat ruangan sekretaris mas teo kosong, aku segera menyuruh tiara untuk menunggu di depan lift.

"Sayang kamu tunggu di depan situ dulu ya" tunjukku kearah lift.

Di angguki oleh tiara.

Sungguh aku sangat curiga.

Pelan-pelan aku membuka pintu ruangan mas teo, ternyata tak terkunci.

Setelah ku buka agak sedikit lebar, sungguh hatiku sangat sesak sekali.

Kulihat mas teo sedang berciuman dengan wanita lain, dan ku pastikan itu pasti sekretarisnya.

Tuhan apakah ini karma?

Aku segera meninggalkan ruangan itu dan menghampiri tiara.

"Papah tak ada mah?"

Aku hanya meng-angguk.

"Mamah menangis?" Tanyanya.

"Tidak sayang, mamah kelilipan"

"Apakah banyak debu?" Tanyanya.

"Iya nanti mamah suruh papah kamu untuk membersihkannya"

Aku segera menekan tombol untuk menuju lantai bawah.

"Ayo sayang katanya mau ketemu mamah linda"

Tiara meng-angguk.

Setelah sampai dilantai bawah, pak supir telah menunggu, dan aku memberikan makan siang yang kubuatkan untuk mas teo padanya.

OM GANTENG!!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang