Day 1. Rabu | Tujuan

879 85 102
                                    

SHALIH SQUAD Special Conditions – Day 1. Rabu | Tujuan

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2020, 5 Juni

Note: Info for typo(s) are LOVE 💕 plus, kindly watch the mulmed for further info dalam bahasan kajian okays! Semoga berfaedah ya. Allaahumma aamiin. TabaarakArrahmaan 💕

-::-

"Bismillaahi tawakkaltu allallaahi laa hawla wa laa quwwata illa billaah. Allaahumma innii a'udzubika an adhilla au udholl, au azilla au uzall, au azhlima au uzhlima au ajhala au yujhala 'alayya. Yaa Allah aku berlindung kepada Engkau agar aku tidak tersesat dan tidak disesatkan orang, agar aku tidak tergelincir dan digelincirkan orang, agar aku tidak zhalim dan tidak dizhalimi orang, dan agar aku tidak bertindak bodoh atau dibodoh-bodohin orang."

[ HR. Abu Daud ]

-::-

Ruang utama terdengar riuh rendah di pukul sembilan pagi ini. Bima yang paling terakhir muncul, duduk bergabung di atas sofa bersama Shiddiq, bertanya mereka sudah membahas apa saja.

"Ngga ada, ini juga baru pada ke sini," kata Shiddiq yang pagi ini bangun dengan perasaan bahagia. Ya bahagia lah, tinggal di kamar sebagus itu. Kamar dia juga sama dengan yang ditempati oleh yang lain, untuk dua orang dengan dua single bed. Nantinya Rangga akan menempati kamar bersama Shiddiq jika sudah tiba.

"Nanti malem abis tahajud bareng, langsung sahur aja atau gimana?" tanya Ben karena formasi sudah lengkap.

"Lah, emang mau tahajud bareng?!" Hamas yang duluan bersuara. Waduh, kalau tahajud berjamaah, bisa lama banget nih urusannya! Semalam tadi, Hamas memerangi rasa kantuknya karena Saad shalat tahajud sendiri, Hamas juga tapi ya sendirian. Jadi baca surat pendek aja juga cukup, gitu pikirnya. Tapi kalau tahajud bareng...

"Aing satuju!" Fajar angkat tangan. "Semalem hampir bablas kalau ngga dibangunin Bima! Shiddiq wae jadi imam tuh. Ntaps!"

Hamas jelas kesal. Shiddiq jadi imam, apa bedanya dengan Saad yang jadi imam? Bacaannya pasti lebih panjang dari rel buat KRL!

"Maksud gue juga gitu," kata Ben, "nanti ganti-gantian jadi imamnya. Yang penting jangan gue. Ngga layak. Haha."

"Apalagi Hamas tuh, HAHAHA!" Fajar terbahak sembari menunjuk Hamas yang duduk di sofa sebelah sana. Saad cuma nyengir sekilas.

"Antum aja kalau gitu, Jar," kata suara Saad.

"JANGAN JUGA!" teriak Fajar, panik. "Mau tersesat kalian, heh?"

Hamas melempar Fajar dengan bantalan sofa. "Ngehina gue, sendirinya hina."

"Hina orang lain sebelum dirimu dihina!" tukas Fajar, lalu tertawa geli sendiri.

"Heh, udah, udah," kata Bima. "Malah ribut," ucapnya. "Masih jam sembilan nih. Mau bahas apa?"

"Bahas, kenapa kita semua jomblo?" tanya Fajar.

"Karena elu jelek!" Hamas menyahut. Bikin Bima geleng-geleng kepala aja.

"Harusnya Hamas sama Fajar ngga usah diundang, Ben," yang ini suara Saad.

SHALIH SQUAD Special ConditionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang