Day 1. Rabu | Ditinggal Sendirian

344 52 51
                                    

SHALIH SQUAD Special Conditions - Day 1. Rabu | Ditinggal Sendirian

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2020, 13 September

Note: Info for typo(s) are LOVE 💕 plus, kindly watch the mulmed for further info dalam bahasan kajian okays! Semoga berfaedah ya. Allaahumma aamiin. TabaarakArrahmaan 💕

-::-

Kembali dari mengisi air di ruang sebelah, Ben bergegas duduk dengan tidak sabaran. Dia melihat Bima yang sedang berbicara sesuatu dengan Saad, lalu menoleh pada Hamas dan Fajar yang mendengarkan. Shiddiq belum kembali dari toilet.

"Jazakallaah khayr," ucap Saad begitu botol air minum terulur dari Ben untuknya. Lekas dibuka tutupnya dan diteguk airnya usai membaca bismillaah.

"Waiyyaka," balas Ben, nyengir. "Eh, ini belum nyambung bahasan kan? Wah, gue kelewatan dong?"

"Belom, cuy," kata Hamas, "ini lagi rundingan besok menu sahurnya apaan!"

"Paan sih lu, Mas," omel Fajar.

"Tauk nih, ngarang aja," sambung Bima.

"KADZABTA!" teriak Fajar sambil melotot ke Hamas. Jidatnya kena dorong jari Hamas. Fajar mengaduh tapi kemudian tertawa.

"Ngga, lagi bahas jadwalin bahasan apa nih yang enak," kata Saad. "Biar niat lo ngajak kita ke sini, berfaedah."

"Iya lah," kata Ben, senang, "itu sih harus. Tapi jangan maksain juga. Tapi harus sih. Hm, maksud gue, yang penting ada isinya hehe..."

Saad tertawa, Bima nyengir.

"InsyaaAllah," ucap Bima, "semoga Allah mampukan."

"Wey, udah mulai belom?" tanya Shiddiq yang baru kembali dari toilet.

"Belom," jawab Fajar. "Lagi nyusun jadwal kajian. Lo ada ide ngga?"

"Lah, ngapain pake disusun-susun," ucap Shiddiq, "go with the flow aja, Mase... Sing penting tuh kajiannya jam Dhuha, jam abis Asar, terus sama abis Isya-an. Ya toh? Mau Bima atau Saad yang ngasih bahasan, siap aja gue sih, insyaaAllah. Yang penting jangan Hamas yang ngasih kajian. Bubar nanti iman-iman kita."

Hamas mendorong bahu Shiddiq sampai Shiddiq terhuyung ke samping.

"Sabi ae neh nasi kotak!" kata Hamas sambil tertawa.

"Dah, lanjut aja," kata Shiddiq. "Tadi katanya Bima mau ngasih tambahan tentang Al Quran? Hayok, gue udah wudhu biar segeran nih nyimaknya."

"Iya, Bim, lanjut," kata Fajar.

"Kalau emang ngantuk, jangan sekarang lah. Kapan-kapan aja gue nambahinnya," ucap Bima.

Ben langsung bersuara, "Jangan. Sekarang aja. Gue ngga ngantuk kok, Bim," sergahnya. Tapi dia melihat kepada yang lain. "Kalau yang lain ngantuk, tidur duluan aja ngga apa-apa," sambungnya, lantas melihat Bima lagi. "Gue masih mau simak, Bim. Asli."

Hamas baru mau mangap bahwa dia setuju atas usulan Ben tentang siapa yang ngantuk boleh tidur duluan. Tapi suaranya tertahan begitu Saad berkata, "Ngga ada yang ngantuk. Semuanya masih minat buat simak tambahan dari Bima tentang jadiin Quran lifehacks ya kan? Mas?"

"Hah?" Hamas mangap pasrah. "Oh, iya, bener, lanjut dah buru."

Gagal dah dia mau rebahan.

"Bismillaah," Bima memulai penjelasannya, "gue setuju banget sama uraian Saad tentang ngejadiin Quran sebagai lifehacks kita. Karena, Quran itu bukan cuma nolong kita di dunia, tapi juga di akhirat. Bukan tapi juga nih yang tepatnya apalagi di akhirat. Iqro wal Quran, kata Nabi, bacalah Al Quran, karena sesungguhnya Al Quran itu di hari kiamat akan menjadi penolong bagi orang yang membacanya."

SHALIH SQUAD Special ConditionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang