BAB 7: JURIT MALAM

6 0 0
                                    

7. CINTA PAK JARWO
BAB 7: JURIT MALAM.

Semilir angin malam yang berkawan asap dari pembakaran kayu membuat suasana semakin terasa mencekam. Padahal kali ini akan diadakan acara api unggung.

Semua peserta didik tengah bersiap-siap untuk menampilkan yel-yel terbaik mereka. Beberapa dari mereka tak berani jauh dari temannya yang lain. Sementara murid lelaki tak henti-hentinya menjaili murid perempuan yang ada di sekitarnya.

"Eh, tadi kamu denger nggak?" ucap salah seorang murid pada Zahra.

"Apa?" tanya Zahra.

"Tadi waktu aku sama Ayu lagi mau ke toilet buat bersih-bersih, Bapak yang ngurus perkemahan ini bilang kalau udah malam jangan jalan sendirian di sekitar perkemahan, pamali!"

"Pamali itu apa?" tanya Zahra.

"Apa ya?" Syifa menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Apa sih, Yu?"

"Apa ya?" Ayu ikut kebingungan.

"HAYO!" teriak Radea mengejutkan mereka dari belakang sambil menepuk bahu Ayu.

"AHHHHHHHHH!" teriak Ayu, Syifa, dan Zahra membuat beberapa orang lainnya menoleh pada mereka.

"Ibu mah! Saya jantungan tahu, Bu!" ucap Syifa.

"Ibu juga jantungan, punya jantung kan maksud kamu?" ejek Radea.

"Maksud saya tuh saya kagetan, Bu."

"Iya, plus penakut ya, Syif."

"Itu juga!" timpal Syifa. Radea tertawa puas. Baginya ekspresi orang terkejut itu sangat lucu.

"Bu Radea." ucap Zahra dengan malu-malu.

"Iya? Kenapa, Ra?"

"Pamali itu apa?" tanyanya dengan bingung.

"Iya, Bu. Pamali itu apa?" timpal Ayu.

"Pamali itu sesuatu yang dilarang. Kenapa kok nanyain kata pamali? Dengar dari siapa?"

"Tadi, Bapak pengurus perkemahan bilang pamali kalau udah malam jalan sendiri di sekitar sini, Bu." ucap Ayu.

"Iya, Bu. Bapaknya serem tahu, Bu." lanjut Syifa.

"Kenapa memangnya? Kok pamali kalau jalan sendiri?" tanya Radea.

"Nggak tahu, Bu. Bapaknya nggak bilang alasannya." jawab Syifa.

"Udah, nggak usah dipikirin. Bapaknya cuma pengen kalian hati-hati aja kok. Sekarang kalian ke tempat api unggun ya." ucap Radea lalu mendorong tubuh murid-muridnya untuk bergegas ke arah api unggun.

************************************
Acara pun dimulai seluruh kelompok menampilkan yel-yel andalannya. Tiga kelompok terbaik pun telah diumumkan. Mereka bernyanyi bersama, bermain tebakan, dan melakukan banyak hal lainnya yang bisa mereka lakukan.

"Assalammualaikum." terdengar suara berat lelaki.

"Waalaikum salam." ucap semuanya sambil menoleh ke arah sumber suara.

"Maaf ya, saya datang telat. Ini juga belum pulang ke rumah, langsung ke sini, pengen ketemu sama murid-murid Bapak yang baru." ucap Pak Bayu.

"Nah, kebetulan sekali nih. Anak-anak sekalian, perkenalkan ini Pak Bayu, wakil kepala sekolah kita. Beliau baru pulang dari Malang. Ada acara keluarga, makanya baru bisa bertemu hari ini. Ucapkan salam semuanya." ucap Pak Rekso.

"Assalammualaikum, Pak." ucap murid-murid.

"Waalaikum salam. Terima kasih semuanya." ucap Pak Bayu.

CINTA PAK JARWOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang