Part 8

393 39 26
                                    

"Satu hal yang harus lo tau Cha, gue gak akan biarin lo sendirian!"

***

Hari ini adalah hari ulang tahun sekolah yang ke 58, tepat pada hari ini sekolah mengadakan pensi dan juga beberapa acara lainnya. Sekolah pagi ini telah ramai dengan para penghuninya. Ada yang memakai pakaian daerah untuk pawai nanti, dan juga ada anak-anak OSIS dengan almamater kebanggaan mereka sibuk mengkordinir acara satu persatu.

Bagaimana dengan Angkasa? Dari semalam cowok itu tak ada kabar sama sekali, membuat hati Acha risau. Gadis itu telah mengirim pesan dan menelpon namun tak di balas Angkasa satupun.

Dengan cemberut Acha berjalan ke arah kelasnya, semua teman-temannya tampak sibuk menghias kelas dan yang lain sibuk berdandan untuk pawai nanti.

"Muka lo kenapa asem banget?" tanya Lita yang sedang memakan bekal sarapannya.

"Gak papa," jawab Acha cuek dan langsung menaruh tas nya ke atas meja, dan kemudian duduk di sebelah Lita.

"Gue tuh bingung sama Angkasa tau gak, sikapnya akhir-akhir ini berubah." Acha mengambil ponselnya tapi sama sekali tak ada notif dari Angkasa.

"Berubah kenapa?" Lita pun mengernyit heran.

"Suka ngilang akhir-akhir ini, dan gue tanya Varo sama Dika kenapa Angkasa jawabannya mereka gak tau. Mereka juga bilang Angkasa beberapa hari terakhir ini lebih pendiem, gak mau di ganggu. Apa dia lagi ada masalah ya?" Acha menoleh menatap Lita yang juga bingung mencari jalan keluarnya.

"Sebaiknya lo tanya ke dia baik-baik, mana tau lo bisa bantu. Kalau dia gak mau cerita ya jangan di paksa, gue yakin dia pasti gak mau bebanin lo juga Cha," ujar Lita lalu melanjutkan sarapannya.

"Iya sih bener juga, entar deh gue tanya," ucap Acha pelan.

Angkasa pernah bilang mau ngasih suprise pas pensi, apa dia inget? ucap Acha dalam hatinya sambil berpikir, mungkin ia bisa bertemu Angkasa dan membantu masalah cowok itu.

"Eh buruan tuh bentar lagi acara pawai mau di mulai," ucap Lita yang menyenggol lengan Acha pelan.

"A-apa? Eh iya gue ke lapangan sekarang," kata Acha. Karena dirinya termasuk bagian dari anak kelasnya yang ikut meramaikan pawai sekolahnya.

"Lo gak ikut?" tanya Acha yang memperhatikan Lita dengan santuy nya melanjutkan makan tanpa bersalah.

"Duluan aja, lo gak mau kan gue pingsan terus gendong gue? Bisa-bisa lo ikutan tewas juga," ujar Lita yang terkekeh kemudian meyendokkan nasi ke dalam mulutnya.

"Yaudah gue duluan ya," ucap Acha yang kemudian keluar kelasnya menuju lapangan.

"IYAAAK," jawab Lita.

***

"Lo pergi ke sana sama siapa?" suara berat terdengar dari belakang punggung Acha membuat gadis itu menoleh.

Acha mendapati Arkan yang kini memakai pakaian adat sumatera barat, dengan perlahan Acha meneliti penampilan Arkan saat ini.

"Lo udah kayak mau nikahan aja," kekeh Acha yang tertawa kecil.

"Cowok lo mana?" tanya Arkan menoleh ke samping mencari Angkasa.

Acha terdiam beberapa saat, dan kemudian tersenyum "Dia dateng tapi entar siang, ada urusan kayaknya."

"Seharusnya di sini sama lo," ucap Arkan tegas.

"Iya gue tau, tapi dia emang ada urusan yang gak bisa di tinggalin." Acha pun sebenarnya tak tau bagaimana kabar Angkasa dan kondisinya.

Angkasa 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang