"Lepaskan topengmu biar ku lihat wujud aslimu"
***
Hari ini adalah hari kedua perayaan pensi disekolah, Acha dan Angkasa baru saja tiba di parkiran sekolah. Acha yang baru saja hendak pergi ke arah kelas tiba-tiba tangannya di tahan oleh Angkasa.
"Kenapa Angkasa?" tanya Acha yang heran sambil menatap Angkasa lekat tepat di manik matanya.
"Entar bolos sama gue mau gak?" tawar Angkasa pelan, pikirannya saat ini sangat kacau ia ingin bersama Acha sebentar saja.
"Kita bolos? Entar kalo di absen terus di cariin gimana?" tanya Acha dengan pertanyaan yang beruntun.
"Tenang aja Cha masalah itu gampang, gue butuh lo saat ini." Angkasa menatap Acha dengan tatapan sendu.
"Eumm iya deh," ucap Acha sambil tersenyum.
"Mau kemana kita sekarang? Lo pasti lagi ada masalah kan." Acha melipat kedua tangan di depan dadanya menunggu jawaban dari Angkasa.
Namun cowok itu hanya diam sebentar dan kemudian malah memeluk Acha, membuat gadis itu refleks terkejut tak mengerti maksud dari perlakuan Angkasa.
"Sa banyak orang tauk, entar mereka ngira yang enggak-enggak," ujar Acha yang mencoba melepaskan pelukan Angkasa yang sangat erat.
"Please Cha sebentar aja," bisik Angkasa di telinga Acha membuat cewek itu mengangguk dan mengalah.
Detik berikutnya Acha membalas pelukan Angkasa, merasakan kehangatan yang sangat ia suka. Ada rasa nyaman tersendiri ketika memeluk Angkasa, apalagi aroma parfum Angkasa yang segar seperti citrus dengan gabungan oriental membuat Acha ingin berlama-lama memeluk Angkasa.
"Udahh ihh gak bisa napas nih!!" teriak Acha yang mencubit Angkasa karena cowok itu tak kunjung melepaskan pelukan mereka.
"Enggak wleee dah nyaman," ucap Angkasa sambil terkekeh.
"ANGKASA!!" teriak Acha lebih keras karena cowok itu malah mengacak rambutnya sekarang.
"Lo tuh makhluk planet mana sih Cha, bisa gemesin dan buat gue jatuh cinta di saat bersamaan. Heran tau gak?" Angkasa melepaskan pelukannya dan mendapati wajah Acha yang sudah bersemu merah akibat ulahnya.
"IHH NGESELIN!!!" maki Acha sambil memukul Angkasa dan cowok itu pun menangkis sambil tertawa.
"Gue ngeselin tapi lo cinta kan?" goda Angkasa lagi, membuat Acha malah semakin salting di tempatnya.
"Tau ah bodo!" kata Acha yang pergi dari tempatnya menuju kelas dengan terburu-buru, masih pagi padahal dan mukanya sudah merah seperti udang rebus.
"Eh eh canda woy, aelah gak jadi traktir es krim nih yaudah deh." Angkasa pun pura-pura memasang wajah melasnya sambil memasang helm bersiap untuk pergi.
"Es krim?" tanya Acha yang berhenti karena Angkasa menyebutkan kata itu.
"Iya es krim, bebas mau beli berapa plus boba deh." Angkasa kini sudah naik di atas motornya.
"Mauu, ayo pergi sekarang." Acha pun berbalik dan menghampiri Angkasa.
"Giliran di sogok aja baru mau ya dasar!" Angkasa pun mengelus puncak rambut Acha dengan lembut.
"Hehehe ayok cepetan sekarang," ucap Acha yang memasang helm nya dibantu oleh Angkasa.
"Naik tuan puteri," perintah Angkasa.
"Siyyap komandan!" ucap Acha yang hormat ke arah Angkasa dan di sambut oleh cowok itu.
***
"Kita mau kemana Angkasa?" tanya Acha dari balik punggung Angkasa namun cowok itu hanya diam tak bergeming pikiran nya kini sedang entah kemana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa 2
Teen FictionKetika orang baru hadir akankah hati mereka berpaling? Apakah janji yang terucap itu hanya kata semata? Kisah mereka berlanjut kembali mencari Arkan Archer Vernando, seseorang yang sangat berarti bagi Thalia. Namun ketika mereka bertemu semuanya men...