Part 23

248 30 63
                                    

"Semua mulai mengikuti alurnya, kita akan membuka satu persatu masa lalu. Kenangan itu terkubur di dalam hati seseorang, ia akan membukanya jadi tolong berikan aku kuncinya!"

***

"Mau ngapain kalian di sini?!!" teriak Bima menginterupsi anak Rajawali yang mencoba menerebos gerbang sekolahnya. Satpam yang ada di sana sudah kalang kabut melihat anak Rajawali yang seperti preman pasar.

"Oh jadi lo ketua Dark Angel?" ucap seorang cowok berbadan kekar dengan kayu balok besar di bahunya. Tampangnya tengil dengan dasi yang di ikatkan di kepalanya.

"Iya kenapa emangnya?" Bima memicingkan matanya, ia menajamkan penglihatannya. Entahlah ia tak tau banyak soal anak Rajawali. Sekolah mereka bisa di bilang tidak terlalu terkenal, apalagi semenjak Elang menghilang. Rajawali tanpa Elang bagaikan semesta yang hampa tak ada kehidupan sama sekali.

"Lo yang nindas senior gue kan? Lo akan bayar semuanya," ujar cowok itu sambil tersenyum licik.

"Bakal gue bayar semuanya," ucap Bima tanpa takut.

"SEMUANYA SERANG!!" seru cowok itu sambil mengangkat kayu balok dan kemudian menunjuk ke arah Bima.

Anak Rajawali pun maju dan menyerang Bima berserta anak buahnya, bahkan ada beberapa dari mereka sudah menerobos masuk ke sekolah dan memecahkan kaca jendela. Keaadan pun ricuh, mereka saling baku hantam.

"Sini lo pengecut!" maki Bima sambil maju dan memberikan bogem mentah. Terjadilah perkelahian itu dengan brutal, namun karena Bima sudah sering berkelahi alhasil baginya anak Rajawali bukan apa-apa. Bisa di bilang level mereka berbeda dari lawan-lawannya apalagi Angkasa, cuma Angkasa yang saat ini selalu mengalahkan Bima.

BUGH, BUGH

Bima menghujamkan pukulannya tepat mengenai tulang rusuk cowok itu membuat sang empunya meringis kesakitan. Cowok itu pun mencengkeram erat kayu balok di tangannya, ia ancang-ancang hendak memukul Bima.

"Cih, masih adek kelas aja belagu lo." Bima meludah tepat di sebelahnya, ia menatap tajam cowok di hadapannya saat ini.

Cowok itu mengumpulkan kekuatannya dan kemudian menganyunkan tongkat kayu itu lalu berteriak kencang. Emosinya saat ini menjadi susah terkendali.

"Rasain!!!"

PTAKK

Bima menangkis itu dengan lengannya membuat ia sedikit gemetar, tangannya mendadak kaku dan di rasa aliran darahnya tak berjalan lancar. Ia mengambil balok itu dan kemudian mematahkannya dengan pahanya.

KREKK

Cowok itu terkejut melihat Bima sekuat itu, tak di sangka anak Dark Angel lebih dari ekspetasinya. Wajar saja mereka menindas anak Rajawali, bahkan kekuatan mereka sangat jauh dari apa yang di bayangkan.

"Lo liat sekeliling lo, siapa yang tumbang di wilayah gue. Lo kalo mau nyerang liat dulu lawan lo siapa, jangan pernah lo masuk ke kandang macan kalo lo aja gak tau macan itu kayak apa," ujar Bima yang kini maju selangkah menatap cowok itu. Anak buahnya berhasil membuat anak Rajawali jatuh.

"Udah kelar semua Bos, di dalem sekolah juga udah pada di beresin sama guru-guru." Alvin berlari sambil melapor keadaan.

"Jadi tinggal lo aja yang belum jatuh dan ngerasain bau sekolah gue?" Bima menarik kerah cowok itu mengangkatnya agar sedikit ke atas.

"Mendingan lo lepasin dia," kata seseorang dari belakang punggung Bima.

"Kalo gue gak mau?" Bima menoleh lalu menatap Elang dengan jengah.

Angkasa 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang