Part 12

384 41 133
                                    

"Kamu akan mengerti suatu hari nanti, kadang sesuatu yang salah di matamu itu belum tentu salah sepenuhnya"

***

"Lo udah buat tugas belom Var!!" teriak Dika yang baru saja datang dengan terburu-buru.

"Apaan sih sahabat?" tanya Varo yang lagi sibuk menyalin tugas yang akan dikumpul pagi ini.

"Anjir lo! Udah belom tugasnya?" Dika yang emosi pun langsung duduk di sebelah Varo dan mengeluarkan bukunya.

"Gue nyontek juga ya, numpang wkwk." Dika yang cengengesan pun langsung mengambil buku Varo tanpa bersalah.

"Aihhh apa sih lo! Dateng-dateng main nyontek aja, izin noh sama yang punya," ujar Varo yang menunjuk Nayla teman sekelasnya karena ia tadi sudah duluan boking ke Nayla.

"Nay gue nyontek ya? Lo cantik deh kek Cimoy," kata Dika sambil tertawa ngakak.

"ENGGAK!!" teriak Nayla sambil memasang wajah cemberut karena Dika mengatai dirinya mirip Cimoy.

"Aelah baperan lo kayak cewek!" seru Dika.

"Dia kan memang cewek bego!" Varo memukul kepala Dika dengan pena yang ada di tangannya.

"Gak peduli," ucap Nayla singkat lalu pergi.

"Eh canda oy!! Gue traktir deh nanti," ujar Dika yang kini mengejar Nayla.

"Gue nyontek ya? Please," ucap Dika yang menahan Nayla pergi dengan menarik sebelah tangannya.

"I—iya udah sana nyontek aja!" bentak Nayla lalu melepaskan tangan Dika darinya.

"Makasih yak," ucap Dika dengan senangnya dan langsung kembali duduk di sebelah Varo.

"Iya," ujar Nayla yang berlalu ke luar kelas.

"Gilak lo haluss bener mintanya," kata Varo yang masih sibuk menyalin tugas.

"Iya dong, entar gue di gaplok sama dia bahaya." Kemudian Dika pun juga melanjutkan tugas yang belom ia buat sama sekali padahal sepuluh menit lagi bel masuk akan berbunyi.

"Eh Angkasa mana?" tanya Varo.

"Gak tau tuh anak, palingan lagi bucin sama Acha. Lo jomblo diem dah," ujar Dika lagi.

"Anjay lo Dik, gue pecat jadi ketua fanbase Kekeyi!" teriak Varo dengan nada sedikit tinggi.

"Muncung lo yang gue kunci sini. Sembarangan aja lo, entar Cimoy ngamuk ke gue terus dia pindah hati."

"JINGAN!!" Varo yang emosi pun memukul lengan temannya itu dengan kasar.

"Apaan sih lo berdua! Masih pagi ribut aja," ucap Angkasa yang baru datang.

Angkasa jam segini baru datang dengan menenteng tas ransel di pundaknya, cowok itu memakai jaket Black Shadow lengkap dengan bandana hitam di kepalanya. Dandanan Angkasa jauh dari kata rapi, dengan rambutnya yang sedikit berantakan di tambah bajunya yang keluar.

"Eh pak ketua baru datang. Bini lo di rumah berapa emangnya jam segini baru datang?" tanya Varo kepada Angkasa.

"Biasa ngobrol dulu ama Acha," ujar Angkasa yang kini menaruh tas nya.

"BUCIN!! Mamam lo bucin," sindir Dika yang langsung di tatap tajam oleh Angkasa.

"Eh ampun bang, cicilan motor belum lunas." Dika pun meminta maaf dengan tangan seperti sungkeman ke arah Angkasa.

"Lagi ngapain lo berdua?" tanya Angkasa yang heran melihat kedua temannya sedang sibuk menulis.

"Ada tugas bego! Lo santai aja, emangnya udah?" tanya Varo yang kini menatap Angkasa namun yang di tatap hanya cuek-cuek saja.

Angkasa 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang